Pencarian Warga Tertimbun Longsor di Mekatta Sulbar Dihentikan

Operasi pencarian tiga korban gempa di Sulawesi barat dihentikan, walaupun ketiga korban belum ditemukan. Ini alasannya
Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi. (Foto: Tagar/Basarnas)

Mamuju - Tim SAR Gabungan menghentikan operasi pencarian tiga korban tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi di Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Kamis 21 Januari 2021. Tiga warga tertimbun tanah longsor tidak berhasil ditemukan.

Penghentian operasi pencarian lantaran lokasi pencarian memiliki resiko sangat tinggi. Dikarenakan material longsoran seperti tanah dan bebatuan labil, yang memungkinkan terjadinya longsor susulan.

Pihak keluarga sudah menerima kematian korban dan menganggap ini musibah. Oleh karena itu, pencarian juga dihentikan.

"Pencarian dilaksanakan selama empat hari dengan menurunkan personel SAR Gabungan dari Basarnas, TNI-Polri dan potensi SAR lainnya. Karena dalam berbagai pertimbangan, operasi pencarian resmi dihentikan hari ini," kata Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar, Kamis 21 Januari 2021.

Gempa bumi 6,2 magnitudo mengguncang Sulbar pada Jumat 15 Januari 2021 lalu, selain mengakibatkan sejumlah bangunan rusak atau ambruk, gempa juga mengakibatkan tanah longsor diberbagai lokasi, dan salah satunya di Dusun Ahuleang, Desa Mekkatta.

Tanah longsor menimbum sejumlah rumah warga. Termasuk rumah dari ketiga warga yang dinyatakan hilang. Mereka masing-masing, Ahmad, 55 tahun, Nurliah, 31 tahun dan anak perempuan yang masih balita, Fatma, 3 tahun.

"Ada tiga warga yang dinyatakan menjadi korban tertimbun tanah longsor," jelas dia.

Dijelaskan, Desa Mekkatta terletak di area perbukitan. Material longsor berupa tanah dan batu besar ini berasal dari perbukitan.
Oleh karena itu, lokasi pencarian memiliki resiko sangat tinggi dikarenakan material longsoran labil, memungkinkan terjadinya longsor susulan.

"Ketinggian longsoran mencapai 30 meter dengan material batu yang sangat labil. Kemudian, dikhawatirkan adanya gempa dan longsor susulan, ini sangat berbahaya bagi tim SAR dilapangan," tambahnya.

Sebelum menghentikan operasi pencarian, Tim SAR bersama pemerintah setempat, terlebih dahulu melakukan musyawarah kepada sanak keluarga korban. Hasilnya, keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai suatu musibah yang menimpa mereka.

"Pihak keluarga sudah menerima kematian korban dan menganggap ini musibah. Oleh karena itu, pencarian juga dihentikan," kata Didi.

Diketahui, gempa bumi 6,2 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulbar, tercatat kini menelan korban jiwa sebanyak 91 orang meninggal dunia.

Sementara, luka berat 404 orang, luka ringan 1178 orang, pengungsi 19.435 orang dan terdampak sebanyak 20.448 orang. []

Berita terkait
90 Orang Korban Meninggal dalam Gempa Sulbar Berhasil Dievakuasi
Basarnas Sulawesu Barat hingga Selasa 19 Januari 2021, berhasil mengevakuasi sebanyak 90 orang korban meninggal dunia pasca gempa.
Update Gempa Sulbar, Basarnas: 90 Korban Meninggal Dievakuasi
Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 90 korban meninggal dunia pasca gempa bumi yang menerjang Sulawesi Barat
PT Jamkrindo Salurkan Bantuan Bencana Sulbar
PT Jamkrindo menyalurkan bantuan untuk korban yang terdampak bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.