Pencarian Korban Hanyut di Simalungun Sejauh 13 Km

Tim Rescue Pos Parapat terus melakukan pencarian korban hanyut di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pencarian hingga sejauh 13 kilometer.
Tim gabungan melakukan upaya pencarian korban hanyut di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, 20 Juli 2020. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan).

Simalungun - Tim Rescue Pos Parapat terus melakukan pencarian Rahman, 38 tahun, korban hanyut di Sungai Bahapal, Huta Sipanga, Nagori Bandar Selamat, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin, 20 Juli 2020. 

Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu landing craft rubber dan berjalan kaki sepanjang 13 kilometer.

Koordinator Pos SAR Parapat Okto Tambunan, mengatakan pencarian korban dimulai dari pukul 07.00 WIB, dilaksanakan dengan tiga pembagian satuan regu atau SRU.

"Kalau ditotal ada 40 orang dalam tiga SRU, dibantu Basarnas, BPBD Simalungun, TNI, Polri, dan masyarakat untuk melakukan pencarian," ucapnya.

SRU pertama, kata dia, fokus pada tumpukan sampah. Kemudian SRU ke dua fokus pada pusaran air, dan selanjutnya SRU ke tiga fokus pada lokasi tangkahan sungai.

"Perkiraan dari TKP sepanjang 3 kilometer, dilanjut dengan 5 kilometer dan di lokasi ke tiga sepanjang 5 kilometer," katanya.

Dikatakannya, upaya pencarian korban dilakukan secara manual mengingat arus dan medan sungai yang cukup deras dan curam. Tak hanya itu, Okto juga menyebut, di sepanjang aliran sungai terdapat bebatuan yang cukup membahayakan.

"Sungai menyempit, batu-batunya itu cadas. Sungainya ada yang dalam, ada yang pendek. Jadi kami sementara masih pemantauan atau penyisiran sisi kanan dan sisi kiri sungai, dengan manual," paparnya.

Okto menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor SAR Medan, dalam upaya menemukan jenazah korban hanyut. "Kami sudah koordinasi dengan pimpinan, dan mau mendatangkan perahu rafting arung jeram tanpa mesin tanpa lantai," kata dia.

Korban Hanyut di SimalungunAnas Salim Batubara, berjalan usai melakukan penyisiran dari dalam sungai, Senin, 20 Juli 2020. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan).

Untuk penyelaman, sambungnya, tidak dilakukan. "Penyelaman tidak direkomendasi sesuai dengan SOP penyelaman di sungai dengan arus deras," ucapnya.

Sementata itu, Kepala Kepolisian Sektor Serbelawan Inspektur Polisi Satu Abdullah Yunus Siregar, menyebut pencarian dilakukan dari titik awal korban mandi, Nagori Bandar Selamat, Kecamatan Dolok Batu Nanggar hingga ke Nagori Naga Sopa, Kecamatan Bandar Huluan.

"Kami masih terus melakukan pencarian, sementara ini korban belum ditemukan. Tim gabungan di lokasi ada 65 orang," ujarnya di lokasi kejadian.

Kami menyisir harus naik turun. Arus sungai deras

Anas Salim Batubara, salah seorang petugas Basarnas Parapat yang ikut melakukan penyisiran, mengatakan medan sungai cukup terjal.

"Kalau kesulitannya medan yang cukup berat, jadi kami menyisir harus naik turun. Arus sungai deras. Jadi kami melakukan pencarian naik ke atas dan melanjutkan ke pinggiran sungai kembali," ucapnya.

Kedalaman sungai titik awal korban mandi, kata dia, mencapai empat meter. "Beda-beda, ada yang dalam ada yang dangkal Pak. Kalau sungainya ada yang lebar ada yang sempit. Yang sempit itu arusnya yang deras," katanya.

Kapolsek SerbelawanKapolsek Serbelawan Iptu Abdullah Yunus Siregar. (fOTO: Tagar/Jonatan Nainggolan).

Diketahui, satu keluarga asal Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, hanyut terbawa arus sungai. Peristiwa nahas itu terjadi di Sungai Bahapal, Huta Sipanga, Nagori Bandar Selamat, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun pada Minggu, 19 Juli 2020.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Simalungun Ajun Komisaris Polisi Lukman Hakim Sembiring, mengatakan korban hanyut merupakan sanak keluarga. Korban hanyut berjumlah enam orang.

Dikatakannya, keluarga Suhardi Sitanggang, 44 tahun, mengunjungi kediaman Mariana, keluarga mereka yang tinggal di Huta Sipanga, Kabupaten Simalungun. Suhardi saat itu membawa istri dan anak-anaknya beserta dengan keluarga besarnya. Suhardi dan keluarga tiba di sana pukul 10.00 WIB.

"Setelah bertamu ke rumah Mariana, keluarga korban mengunjungi rumah keluarga mereka, Arbani di Huta Sipanga, Nagori Bandar Selamat," ucap Lukman.

Sekitar pukul 14.00 WIB, kata dia, Suhardi yang turut membawa tiga sanak saudaranya pergi ke sungai Bahapal untuk mandi-mandi menikmati liburan. Keluarga itu pun berenang serta bermain ceria di sana.

Namun, petaka menimpa keluarga Suhardi. Saat berenang arus air membawa keluarganya hanyut. "Istri Suhardi dan tiga anaknya hanyut tenggelam," ujar Lukman.

Tak hanya itu, arus air juga menenggelamkan dua keluarganya yang lain. Lukman menyebut, dari hasil keterangan sementara dari Rahman, kerabat Suhardi, sempat melakukan upaya pertolongan. Sayangnya, pertolongan itu mengakibatkan Rahman ikut hanyut terbawa derasnya air sungai tersebut.

Korban Hanyut di SimalungunLima korban hanyut di Sungai Bahapal, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, 20 Juli 2020. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan).

Berikut nama-nama korban yang hanyut:

1. Evi boru Naibaho, 44 tahun (Istri Suhardi Sitanggang)

2. Firli Ayu, 12 tahun (Anak Suhardi Sitanggang)

3. Fitri Ayu, 12 tahun (Anak Suhardi Sitanggang)

4. Feby Ayu, 8 tahun (Anak Suhardi Sitanggang)

5. Rizki, 8 tahun (Anak Lisnawati)

6. Rahman, 38 tahun (Ipar Suhardi Sitanggang).

Lukman menambahkan, jenazah Rahman masih dilakukan pencarian. Ke lima korban lainnya sudah disemayamkan di rumah Mariana, di Huta Sipanga, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun sebelum dikebumikan di rumah duka. []

Berita terkait
Mandi di Sungai Simalungun Berujung Petaka
Polres Simalungun mengatakan satu keluarga dari Paya Bagas, Sedang Bedagai hanyut di Sungai Bahapal Nagori Bandar Selamat.
Tujuh Pasien Positif Corona di Simalungun Sembuh
Tujuh pasien positif Covid-19 di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara diperbolehkan pulang setelah mereka dinyatakan sembuh.
Gunakan Gergaji Dua Tahanan di Simalungun Kabur
Dua tahanan Kepolisian Sektor (Polsek) Pematang Raya, Polres Simalungun, berhasil kabur dari ruang tahanan polisi (RTP).
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.