Ambon - Gelombang tinggi disertai angin kencang melanda perairan Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, membuat kapal pencari KM Sanjaya 33 yang dilaporkan tenggelam di perairan kabupaten ini terpaksa berbalik arah.
"Karena dihantam gelombang disertai angin kencang, KM Tenaga Baru tidak bisa tembus ke perairan Pulau Tarangan, lokasi tenggelamnya KM Sanjaya 33," ujar Muslimin kepada Tagar, Minggu 15 Maret 2020.
Dia mengatakan, KM Tenaga Baru keluar setelah terima laporan KM Sanjaya Tenggelam di perairan Pulau Tarangan pukul 09.30 WIT.
Karena dihantam gelombang disertai angin kencang, KM Tenaga Baru tidak bisa tembus ke perairan Pulau Tarangan.
Dari laporan tim SAR gabungan yang mengikuti KM Tenaga Baru, terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang sehingga kapal tak bisa lanjutkan perjalanan dan balik arah pukul 14.18 WIT.
Informasi yang diterima, kapal tersebut tenggelam saat hendak pergi melaut, tetapi setelah lewati perairan Pulau Tarangan kapal tenggelam dihantam gelombang.
"Meski kondisi gelombang tinggi, Kapal Negara (KN) Kalawai milik Armada KPLP Tual juga sudah menuju ke perairan tempat KM Sanjaya 33 tenggelam. Sedangka KM Tenaga Baru sudah kembali," jelasnya.
Kata Muslimin, KN Kalawai diperkirakan sampai ke lokasi diperkirakan lebih dari satu jam lebih menuju perairan Pulau Tarangan Aru Selatan.
Titik koordinat lokasi kapal tenggelam, yakini 6° 23’31.92”S -133°54’53.99”E."Hingga kami terus berkoordani dengan awak kapal KN Kalawai. Dari laporan sementara, merek sudah dalam perjalanan menuju perairan Pulau Tarangan," ujarnya.
Muslimin menambahkan, 15 awak kapal termasuk nahkoda dinyatakan hilang hingga kini.
Sebelumnya, apal Motor (KM) Sanjaya 33 bermuatan 15 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Terangan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku pada Minggu, 13 Maret 2020 pukul 08.10 WIT.
Kapal ini tenggelam dihantam gelombang tinggi bersama 15 awak kapal. []
