Penarik Becak Medan Kaget Terima Sembako dari Polisi

Para penarik becak bermotor di Kota Medan, Sumatera Utara, mendapat bantuan sembako, masker dan sarapan dari polisi.
Kapolres dan Waka Polres Pelabuhan Belawan bersama anggota bersepeda dan membagi sembako ke abang becak Medan, Sabtu, 15 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Para penarik becak bermotor (parbetor) yang biasa mangkal di Persimpangan Salam, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 13 Agustus 2020, pagi dikagetkan dengan kedatangan rombongan polisi.

Rombongan itu adalah Kepala Polres Pelabuhan Belawan, Ajun Komisaris Besar Polisi Dayan dan Wakil Kepala Polres Pelabuhan Belawan, Komisaris Polisi Hermawansyah dan anak buahnya.

Mereka tiba-tiba membagi-bagikan sembako, sarapan sekaligus masker kepada abang becak di sana. Kontan saja para abang becak itu kaget.

Sahrul, salah satu yang menerima bantuan sosial mengaku terkejut. Karena polisi datang dengan memberikan bantuan secara mendadak. Sahrul mengaku saat itu dia belum mendapatkan sewa.

"Kaget, Bang. Karena tidak menyangka pagi-pagi, datang polisi rame-rame, bersepeda, ada mobil patroli dan ambulansnya. Tapi mereka dengan buru-buru menyerahkan sembako kepada kami, parbetor yang selalu mangkal dan mencari rezeki di simpang salam ini," ungkap Sahrul, ayah tiga anak itu.

Pria berusia 40 tahun ini mengaku, mereka sebagai abang becak kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Penumpang sepi, sehingga setoran untuk kebutuhan belanja di rumah tak menentu.

Kami harapkan kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga diri dari penyebaran Covid- 19

"Istri saya di rumah kerja mencuci dari rumah ke rumah tetangga. Saya menarik becak dua tahun belakangan ini. Awalnya saya seorang nelayan, menjala ikan di laut. Tapi karena sulitnya ekonomi, saya memilih beralih profesi sebagai parbetor. Becak ini saya sewa per hari Rp 25 ribu. Kami tidak menyangka pagi-pagi bisa dapat bantuan sembako. Bahkan ada sarapan paginya juga. Terima kasih pak polisi," tuturnya.

Parbetor lainnya bernama Saiful, juga mengaku kaget. Lelaki berusia 46 tahun ini pun berharap pemerintah dan polisi terus membantu mereka yang ekonominya ngos-ngosan karena Covid-19.

"Kami berharap pemerintah dan pihak kepolisian terus membantu masyarakat miskin. Kalau di Belawan ini, masyarakatnya sebagian besar adalah nelayan. Tolong perhatikan nasib nelayan, nasib warga miskin. Kami berharap agar kegiatan positif ini terus dilakukan, membagikan sembako dan lainnya," terangnya.

Kepala Polres Pelabuhan Belawan melalui Wakil Kepala Polres Komisaris Polisi Hermawansyah mengatakan, pembagian sembako untuk warga merupakan kegiatan rutin mereka saat pandemi.

"Jadi ini adalah rencana dari Bapak Kapolres. Beliau yang menggagas kegiatan ini. Seluruh personel awalnya melakukan olahraga bersepeda. Namun, di persimpangan bagi sembako, masker dan sarapan kepada warga. Khususnya penarik becak bermotor," katanya.

Disebut, olahraga sepeda untuk menjaga kebugaran tubuh seluruh personel Polres Pelabuhan Belawan. Sedangkan membagi sembako dan masker, bentuk dukungan penanganan Covid- 19.

"Kami harapkan kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga diri dari penyebaran Covid- 19. Harus selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir serta menjaga jarak. Jangan sampai menularkan atau tertular wabah virus Covid-19 ini," katanya.[]

Berita terkait
PPP: Wali Kota Medan 3 Masuk Sel, Aura Bobby Tidak
Jajaran pengurus dan kader PPP Kota Medan berkeinginan mendengar langsung visi misi calon Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Cewek Medan Ini Senang Dapat Masker dari Kapolda
Seorang gadis Kota Medan merasa senang saat dirinya diberikan masker merah putih oleh Kepala Kepolisian Daerah Sumut.
Niat Bobby Membangun Medan dengan Universal Desain
Bobby Nasution dibuat takjub kala mengunjungi Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru, yang dibangun dengan konsep gedung universal desain.
0
Malaysia Juga Terkejut Oleh Putusan Bebas Majikan Adelina Lisao
Keputusan pengadilan Malaysia bebaskan terduga pelaku penganiayaan maut terhadap TKI, Adelina Lisao, memicu gelombang kecaman