Pemulihan Ekonomi Nasional Pajak Tumbuh 9,5% dan Bea Cukai 30,4%

Pemulihan ekonomi nasional terindikasi membaik seiring keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 yang terus berlanjut pada Kuartal III-2021
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: setkab.go.id/Dokumentasi Humas Setkab)

Jakarta – Pemulihan ekonomi nasional terindikasi membaik seiring keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 yang terus berlanjut pada Kuartal III-2021. Momentum ini perlu dipertahankan dengan menjaga optimisme publik atas perbaikan kinerja kebijakan fiskal dalam APBN.

“Ini merupakan suatu hal yang positif dan harus terus dijaga,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita Edisi September 2021, 23 September 2021.

Sisi pendapatan negara dalam APBN membaik didukung oleh pertumbuhan penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sampai dengan bulan Agustus 2021, pendapatan negara terealisasi sebesar Rp 1.177,6 triliun, terdiri atas penerimaan pajak Rp 741,3 triliun atau tumbuh 9,5% (year-on-year/yoy), kepabeanan dan cukai Rp 158 triliun atau tumbuh 30,4% (yoy), dan PNBP Rp 277,7 triliun atau tumbuh 19,6% (yoy).

Pada sisi belanja, APBN hadir di masyarakat dalam bentuk terjaganya belanja negara dalam menopang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat pandemi. Belanja negara mencapai Rp 1.560,8 triliun terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.087,9 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp4 72,9 triliun.

Belanja kementerian/lembaga (K/L) tumbuh 21,5% antara lain untuk belanja modal melalui proyek infrastruktur dasar/konektivitas yang mulai berjalan, belanja barang yang berkorelasi dengan Covid-19 berupa vaksinasi, klaim perawatan pasien dan bantuan produktif, serta penyaluran berbagai program bantuan sosial. Sedangkan belanja nonK/L melalui THR pensiun, subsidi energi dan pupuk, serta program Prakerja.

“Inilah makna dari yang disebut negara hadir, namun tetap harus dijaga kesehatan dan keberlanjutannya,” ungkap Menkeu.

Realisasi defisit APBN untuk menopang sisi belanja hingga Agustus 2021 terealisasi Rp 383,2 triliun atau 2,32% dari PDB. Realisasi ini terjaga karena masih jauh di bawah yang tertulis dalam Undang-Undang APBN sebesar 5,7% PDB.

“Kita menggunakan di semua level dari pendapatan, belanja, semuanya secara sangat hati-hati hingga nanti kita harapkan ekonomi akan bisa tumbuh terus dan APBN mulai makin sehat kembali,” pungkas Menkeu. (Humas Kemenkeu/UN)/setkab.go.id. []

BI : Program Vaksinasi Massal Pemicu Pemulihan Ekonomi

Fokus Pemulihan Ekonomi Dengan Akselerasi Program PEN

Penurunan Harga PCR Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Airlangga Optimis Kartu Prakerja Upaya Pemulihan Ekonomi

Berita terkait
Menkeu: Kinerja APBN & Pemulihan Ekonomi Nasional Baik
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan sampai dengan Agustus 2021 APBN juga menunjukkan kinerja yang baik dan pemulihan ekonomi juga ikut baik.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.