Pemulangan Atlet Jatim dari China Ganggu PON Papua

Pemulangan atlet asal Jatim dari China akibat mewabahnya virus corona, sehingga KONI Jatim harus melakukan reorientasi Training Centre.
Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Mewabahnya virus corona di China, membuat persiapan atlet Jawa Timur (Jatim) yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020. Akibatnya sejumlah atlet yang menjalani Training Centre (TC) di China harus dipulangkan.

Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung mengaku persiapan PON 2020 di Papua terganggu akibat pemulangan atlet asal Jawa Timur yang sedang melakukan pemusatan latihan di China. Akibatnya KONI Jatim harus melakukan reorientasi lagi dengan pelatih lain, asalkan bukan dari negara tirai bambu.

“Saat ini kami sedang susun untuk ke negara lain. Kita upayakan Maret mereka harus berangkat lagi untuk latihan,” ujar Erlangga di Surabaya, Selasa 4 Februari 2020.

Erlangga menjelaskan bahwa pemulangan atlet tersebut merupakan instruksi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa karena mewabahnya virus corona. Atlet yang dipulangkan sebanyak 35 orang berasal dari cabang olahraga wushu, senam, selam dan loncat indah.

Saat ini kami sedang susun untuk ke negara lain. Kita upayakan Maret mereka harus berangkat lagi untuk latihan.

Atlet yang jauh dari Wuhan sebanyak 13 orang, dan pelatih di Sanmin. Sedangkan yang di Tianjin ada 22 atlet dan pelatih.

"35 atlet ini kita pulangkan sejak 28 Januari yang lalu," ungkapnya.

Untuk memulangkan seluruh atlet, KONI harus menguras banyak. Meski demikian, Erlangga sangat bersyukur dari seluruh atlet yang dipulangkan tidak ada terindikasi virus Corona.

“Mungkin karena mereka atlet memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Jadi mereka diperiksa sebanyak tiga kali yakni di Tiongkok, kemudian di Bandara Juanda dan dilanjutkan di Rumah Sakit dr Soetomo,” katanya.

Seluruh atlet yang dipulangkan sebenarnya masa latihannya belum selesai, karena waktunya hingga Maret 2020. Namun demi keselamatan dan pencegahan dari virus corona, atlet tetap harus pulang ke Indonesia.

"Saat ini kami merancang untuk melakukan latihan di negara lain sesuai cabor. Kami juga mencari pelatih-pelatih yang jago di nomer-nomer yang kita butuhkan,” ujarnya. []

Berita terkait
Polisi Temukan Kekerasan Korban Bullying di Malang
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata menyebutkan adanya dugaan kekerasan kepada korban saat dilempar beramai-ramai.
Polda Jatim Gagalkan Perdagangan Satwa Dilindungi
Polda Jawa Timur berhasil mengamankan lima orang dalam sindikat perdagangan satwa dilindungi senilai Rp 1,5 miliar.
Zikria Hina Risma Karena Anies Baswedan Di-bully
Polrestabes Surabaya mengungkapkan alasan Zikria menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena Anies Baswedan di-bully karena banjir Jakarta.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara