Sleman - Seorang pemuda inisial AW, 23 tahun, warga Jumeneng Kidul, Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) babak belur dihajar massa. AW diduga telah mencuri handphone di sebuah tempat tambal ban.
Amukan massa tersebut membuat AW tak sadarkan diri atau pingsan di wilayah Kutu Dukuh, Sinduadi Mlati, Sleman. Peristiwa main hakim sendiri terjadi pada Selasa, 15 Juli 2020 siang.
Pelaku diduga mencuri handphone di bengkel daerah Jombor. Namun, kasus pencurian itu masih dalam penyelidikan, sejumlah saksi masih kami mintai keterangan
Beruntung petugas kepolisian mendapat informasi tersebut datang ke lokasi kejadian dan segera melerai massa yang memberikan bogem mentah kepada AW. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Sleman yang datang bersama kepolisian langsung membawa AW ke Rumah Sakit Bhayangkara, Yogyakarta.
"Pelaku diduga mencuri handphone di bengkel daerah Jombor. Namun, kasus pencurian itu masih dalam penyelidikan, sejumlah saksi masih kami mintai keterangan," kata Perwira Unit (Panit) Reserse Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Mlati Inspektur Dua Mukhammad Saifudin saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 17 Juli 2020.
Saifudin mengaku peristiwa pencurian terjadi pada pekan lalu. AW mencuri handphone di bengkel tambal ban daerah Jombor, Kabupaten Sleman. Setelah berhasil menggasak barang tersebut, AW kemudian menjual handphone itu kepada orang lain melalui media sosial dan ditawar oleh orang lain yang ternyata kenal dengan pemilik handphone.
Mendapat informasi itu, pemilik handpone langsung memancing AW bertemu di dekat Pasar Kutu Dukuh, Sinduadi Mlati, Sleman. Saat keduanya bertemu, korban langsung menanyakan keberadaan handphone curian, namun AW tidak mengakui perbuatannya.
Akhirnya AW dan korban terjadi percekcokan dan membuat warga berada di sekitar lokasi geram dibuatnya. Warga langsung berkumpul dan menghujani AW dengan bogem mentah. Kendati demikian, pihaknya belum menetapkan AW sebagai tersangka dalam peristiwa dugaan pencurian ini.
Alasanya, belum ada laporan dari masing-masing pihak baik pencurian maupun yang melakukan kekerasan, pihaknya masih menunggu kondisi AW kembali pulih.
"Pemeriksaan terhadap saksi-saksi di lokasi sudah, terkait kronologis kejadian tersebut. Kami juga masih menunggu kondisi terduga pelaku sembuh," ucapnya.
Saifudin mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri jika menemukan tindak pidana kejahatan. Agar penanganan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada. []