Pemkot Depok Akan Operasikan Angkutan Umum Ber-AC

Pemkot Depok akan operasikan angkot ber-AC yang didahului uji coba dan sosialisasi agar penumpang dan pengusaha menyesuaikan diri
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Jabar, Dadang Wihana, saat turun ke jalan membagikan masker (Foto: berita.depok.go.id).

Kota Depok -Dinas Perhubungan (Dishub) dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok, Jawa Barat, dalam waktu dekat akan melakukan uji coba angkutan kota (Angkot) yang menggunakan air conditioning (AC). Pelaksanaan uji coba tersebut dilakukan guna mengecek kesiapan angkot ber-AC untuk segera diluncurkan di Kota Depok.

“Banyak item dan kesiapan yang perlu di cek ulang. Kenyamanan dan keamanan penumpang tetap yang utama. Mengaspalnya angkot AC ini juga perlu sosialisasi agar baik penumpang dan pengusaha angkutan bisa menyesuaikan dengan terobosan ini,” kata Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana, 29 September 2020.

Menurut Dadang, sebanyak 20 unit angkot AC akan diuji coba. Rencananya angkot AC ini akan disebar di sejumlah trayek. “Adanya angkot ber-AC bukan menggerus angkot lama. Tapi angkot lama harus diremajakan. Kemudian karena ide ini berasal dari Organda sebagai organisasi angkutan tentu kami akan mendukung. Terlebih sesuai dengan tujuan kami untuk menciptakan angkutan perkotaan yang nyaman bagi masyarakat,” kata Dadang.

Dadang menambahkan, selama proses uji coba fasilitas yang ada di angkot AC akan dievaluasi. Khususnya terkait seputar keamanan angkot AC yang harus ramah anak dan perempuan. “Fasilitas harus semakin baik, seperti CCTV dan kaca yang terang. Bahkan, bisa kita buat angkot khusus perempuan. Ini akan kami akan evaluasi saat uji coba nanti,” ujar Dadang (berita.depok.go.id), []

Berita terkait
Tilang Elektronik Di Kota Depok Berlaku Mulai 1 November
Saat ini baru terpasang satu kamera tilang elektronik di Jalan Margonda Raya.
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka