Jakarta - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, terus mengajak warga yang tinggal di kampung tua di pulau utama dan pulau penyangga untuk mengembangkan homestay sebagai alternatif tempat berlibur bagi pelancong yang datang ke daerah tersebut.
"Homestay memiliki daya tarik yang mampu memikat wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung. Kalau perbatasan Singapura dan Malaysia sudah dibuka, kami akan promosikan. Jangan meniru rumah di kota," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata menyatakan, di Batam, Senin, 11 Oktober 2021.
Ardi mengajak warga setempat untuk mempersiapkan diri agar dapat langsung menggaet turis kelak ketika berdatangan sembari menunggu kebijakan pemerintah tiga negara membuka perbatasan, . Menurut Ardi, wisatawan mancanegara, terutama yang datang melalui Singapura, akan lebih menyukai pengalaman tinggal di rumah-rumah warga ketimbang menginap di hotel mewah.
Karena itulah, Ardi meminta warga menjaga suasana perkampungan yang tenang dan asri dan mengajak warga untuk mengembangkan tradisi lokal, demi memanjakan wisatawan yang hendak berlibur.
Ardi menambahkan, pihaknya juga telah mengadakan beberapa kali pelatihan pengelolaan homestay untuk warga. Selain kampung tua di pulau utama, Pemkot Batam juga ingin mengembangkan homestay di pulau penyangga, diantaranya Pulau Ngenang dan Pulau Belakangpadang. Di Pulau Ngenang, pemerintah juga mengembangkan tenun khas Melayu karya warga setempat. apabila sudah menerima pelancong, maka wisatawan yang datang bisa ikut berlatih menenun di sana.
"Ini akan menarik sekali. Pelancong juga dapat menikmati juadah khas masyarakat. Ekonomi masyarakat pun akan berputar," tutup Ardi. []
Baca Juga :
- 13 Wisata Keren Magelang, Wajib Dikunjungi saat Merapi Aman
- Wisata Adrenalin di Perosotan Pelangi Dusun Semilir Bawen
- Wisatawan di Kaki Gunung Merapi dan Keponakan Mbah Marijan
- Wisata Bukit Klangon, Kemah dan Menatap Merapi dari Dekat