Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menjadikan Pasar Kreatif sebagai agenda tahunan. Hal ini dikarenakan Pasar Kreatif mampu membangkitkan sektor ekonomi, terlebih di masa pandemi Covid-19.
Kendati demikian, Pemkot Bandung terlebih dahulu akan mengevaluasi penyelenggaraan Pasar Kreatif tahun ini.
“Mungkin nanti akan dievaluasi terlebih dulu oleh dinas terkait. Sebetulnya saya lihat ini salah satu upaya yang baik untuk peningkatan UKM,” kata Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau Pasar Kreatif di Cihampelas Walk, Senin, 19 Oktober 2020.
Pasar Kreatif di Cihampelas Walk akan berlangsung hingga 25 Oktober mendatang. Pasar Kreatif di Cihampelas Walk merupakan lokasi terakhir. Sebelumnya, Pasar Kreatif juga digelar di sejumlah mal lainnya. Di antaranya di Paris Van Java September dan Bandung Electronik Center pada tanggal 4 sampai 13. Lanjut 23 Paskal Shopping Center dan Trans Studio Mall tanggal 11 sampai 20 September.
Selain itu juga, Istana Plaza tanggal 18 sampai 27 September, Bandung Indah Plaza tanggal 25 September sampai 4 Oktober, Kings Shopping Center tanggal 2 hingga 11 Oktober dan Festival City Link tanggal 9 sampai 18 Oktober.
Menurut Yana, Pemkot Bandung sejauh ini berupaya mendorong agar para pelaku usaha kecil, dan menengah (UKM) untuk terus berkembang. Salah satunya dengan membina dan memberikan kesempatan untuk memasarkan produknya.
“Ini salah satu upaya dari Pemkot Bandung untuk membantu UKM-UKM binaan menampilkan produk-produknya,” ujarnya.
Yana berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan nilai transaksi jual beli yang signifikan bagi pelaku usaha di Kota Bandung.
Ini salah satu upaya dari Pemkot Bandung untuk membantu UKM-UKM binaan menampilkan produk-produknya
“Saya minta masyarakat untuk membeli hasil produk-produk UKM karena dengan begitu bisa membantu meningkatkan perekonomian lokal,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan pelaksanaan pasar kreatif mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat Kota Bandung.
“Hasilnya diluar dugaan kami, Terbukti dari 7 mal omzetnya sudah mencapai Rp 1,44 Miliar,” ungkap Elly.
Elly mengungkapkan, selama penyelenggaraan Pasar Kreatif melibatkan 288 pelaku usaha. Hasilnya ternyata sangat positif dan mampu mendongkrak perekonomian Kota Bandung.
Oleh karenanya, Elly mengaku siap jika Pasar Kreatif menjadi agenda tahunan Kota Bandung. Bahkan jika memungkinkan akan menambah lokasi penyelenggaraannya.
“Karena pelaksanaannya Disdagin bekerja sama dengan Dekranasda dan Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan kita akan melakukan evaluasi. Insyaallah jika memungkinkan mallnya akan bertambah dan pelaku usahanya akan bertambah,” harapnya.
“Sebanyak 288 UKM binaan bisa mengikuti acara ini secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun. Mereka hanya membawa produk-produknya," sambungnya. []
Baca juga:
- KPU Dituntut Kreatif Bersosialisasi di Tengah Pandemi
- Datangi Pekerja Kreatif Medan, Aulia: Band Favorit Saya Padi
- GAMKI Sumba Tengah Bentuk Komunitas Ekonomi Kreatif