Pemkot Bandung Cermat Relaksasi Ekonomi

Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai kecermatan merelaksasi sektor ekonomi mampu diseimbangkan
Pemkot Bandung saat hadir dalam talkshow daring bersama Pikiran Rakyat, Jumat, 23 Oktober 2020 (Foto:Tagar/Humas Setda Kota Bandung)

Jakarta - Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menilai kecermatan merelaksasi sektor ekonomi mampu diseimbangkan dengan faktor kesehatan. Indikasinya, hingga kini belum ada temuan kasus dari klaster ekonomi di Kota Bandung.

“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ditemukan kasus dari relaksasi sektor ekonomi yang kita berikan. Mudah-mudahan ini bertahan dan badai pandemi ini cepat berlalu,” ucap Ema saat menjadi narasumber di talkshow daring bersama Pikiran Rakyat, Jumat, 23 Oktober 2020.

Ema memaparkan, sejak Covid-19 terdeteksi di Kota Bandung pada Maret silam, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung langsung mengambil berbagai langkah penanganan. Di antaranya dengan segera menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Alhamdulillah sampai saat ini tidak ditemukan kasus dari relaksasi sektor ekonomi yang kita berikan.

Namun konsekuensinya, sambung Ema, sektor ekonomi di Kota Bandung langsung terdampak. Mengingat Pemkot Bandung mengawal aktivitas selama PSBB demi menyelamatkan kesehatan masyarakat.

Ema menambahkan, pandemi Covid-19 tidak hanya membuat ekonomi masyarakat menjadi guncang. Namun, juga turut berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Bandung yang sumber utamanya merupakan dari pajak.

“Misalnya hotel ada yang mungkin sampai tidak ada tamu sama sekali. Restoran juga ditutup. Kemudian hiburan juga pada saat itu aktivitasnya ditutup," ujarnya.

"Parkir juga itu hidupnya di mal. Pajak penerangan jalan juga tergantung aktivitas pemakaian listrik. BPHTB juga berkenaan jual beli dan investasi yang di saat itu drop. Dan juga yang lainnya,” sambungnya.

Untuk itu, Ema mengungkapkan Pemkot Bandung bersama jajaran pimpinan daerah yang tergabung di Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sangat fokus rajin membahas strategi penanggulangan secara menyeluruh.

Bukan hanya menangani masalah virus coronanya saja, namun juga turut diperhitungkan antisipasi dampak yang memungkinkan terjadi.

“Ancamannya memang sangat logis. Usaha tidak jalan, pengusaha menutup usahanya dan muncul ancaman PHK atau dirumahkan. Kalau itu terjadi bisa bergeser pada permasalahan sosial," katanya.

"Makanya Pemkot dengan kecermatan yang semaksimal mungkin dan berembuk dengan semua unsur pimpinan kota merumuskan berbagai langkah penanganan,” katanya. [] 

Baca juga: 

Berita terkait
Yuk, Simak 3 Ide Berkelanjutan Traveling ke Ciwidey Bandung
Saat berwisata ke Ciwidey di Kabupaten Bandung, tak elok rasanya bila tak ekplorasi berbagai tempat. Berikut 3 ide berkelanjutan saat ke sana.
Wakil Wali Kota Bandung Dukung Wartawan Tingkatkan Kapasitas
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengimbau agar para wartawan dan humas terus meningkatkan kapasitas dan profesionalismenya.
Pasar Kreatif Bandung Raup Omzet Rp 1,56 Milyar
Pasar Kreatif Bandung yang berlangsung sejak 3 September lalu sukses meraup omzet Rp 1,56 miliar. Jumlah tersebut kemungkinan masih bertambah.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.