Jakarta - Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi. mengatakan untuk meningkatkan keamanan Sistem PeduliLindungi, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Infomasi (Kemenkominfo) telah melakukan migrasi Sistem PeduliLindungi ke Pusat Data Nasional (PDN) pada 28 Agustus 2021 pukul 14.00 Wib.
Migrasi tersebut, kata dia, meliputi migrasi sistem, layanan aplikasi, dan juga database aplikasi PeduliLindungi. Migrasi turut dilakukan terhadap Sistem Aplikasi SiLacak dan Sistem Aplikasi PCare.
"Pemerintah terus mengawasi keseriusan seluruh pengelola dan wali data untuk menjaga keamanan Sistem Elektronik dan Data Pribadi yang dikelolanya, baik dalam hal teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia," katanya.
adi malam kami sudah mendapatkan informasi mengenai masalah ini (bocornya NIK Jokowi) dan sekarang ini sudah dirapikan sehingga data para pejabat ditutup.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut kebocoran NIK bukan hanya terjadi pada Presiden Jokowi, tetapi juga dialami oleh pejabat lainnya. Karena itu, jajarannya sedang bergerak untuk melindungi data-data tersebut agar tidak terulang.
"Tadi malam kami sudah mendapatkan informasi mengenai masalah ini (bocornya NIK Jokowi) dan sekarang ini sudah dirapikan sehingga data para pejabat ditutup," kata Budi saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya beberapa hari lalu.[]
Baca Juga:
- Kominfo Gandeng BSSN Usut Kebocoran Data Aplikasi eHAC
- Ketua MPR: Data Otsus Papua untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan
- Mendagri Ingin Data Covid-19 di Daerah Lebih Akurat.
- Pemda Diingatkan Perbaiki dan Perbaharui Input Data Covid-19