Jakarta - Peneliti Institute for Developement of Economics and Finance (Indef), Media Wahyudi Askar menilai pemerintah harus bisa mengoptimalkan program borong produk-produk Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19.
Menurut dia, kondisi sekarang ini harus bisa menelurkan segala cara memang harus dilakukan untuk membantu UMKM khususnya mikro.
"Kalau seandainya dioptimalkan tentu bisa, tapi sekali lagi harus dengan target dan sasaran yang jelas, dan juga harus ditopang oleh semua entitas yang ada, tidak hanya di pemerintah pusat tapi juga di daerah, termasuk juga asosiasi-asosiasi UMKM harusnya dilibatkan," kata Media, saat dihubungi Tagar, Minggu, 18 Oktober 2020.
Saya kira itu bagus, artinya saya juga tidak bisa mengatakan itu tidak bagus atau itu tidak relevan pada saat sekarang atau masa Covid-19.
Baca juga: Kemenperin Pacu Sektor Industri Sesuai Protokol Kesehatan
Sebab, selama ini, kata Media, ada beberapa masalah yang terjadi terkait program bantuan terhadap UMKM. Menurut dia, masalah ini terlihat dari implementasi dan penyerapannya terhadap UMKM yang masih minim.
"Jadi, per September kemarin itu penyerapannya kalau tidak salah baru sekitar 40 persen. Jadi meskipun budgetnya sudah sangat besar gitu, tapi kalau penyerapannya masih sangat kecil tentu tidak bisa serta-merta dirasakan oleh UMKM, itu dampaknya," ucapnya.
Sehingga, kata dia, dengan adanya program pemerintah untuk memborong produk-produk UMKM harus bisa dilaksanakan secara optimal. Ini demi keberlangsungan UMKM agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
"Saya kira itu bagus, artinya saya juga tidak bisa mengatakan itu tidak bagus atau itu tidak relevan pada saat sekarang atau masa Covid-19. Indonesia perlu melakukan segala cara untuk membantu UMKM khususnya mikro. Kalau seandainya diimplementasikan dengan baik, saya kira efektif," ujar Media.
Baca juga: Kemenperin Minta Pelaku Industri Batik Lebih Inovatif
Sebagai informasi, pemerintah tengah menyiapkan program untuk memborong produk-produk UMKM yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Tak tanggung-tanggung, untuk program tersebut dialokasikan anggaran sebesar Rp 287 triliun. []