Pemerintah Diminta Pertimbangkan Anggaran Pembelian Jet Tempur

Pemerintah diminta mempertimbangkan anggaran pembelian jet tempur dari Amerika Serikat (AS) dan Prancis di tengah-tengah pandemi Covid-19
Sebuah jet F/A-18F Super Hornet terbang di atas USS Gerald R. Ford sebagai kapal induk Angkatan Laut AS. 2017. Pemerintahan Presiden Joe Biden, 10 Februari 2022, menyetujui penjualan senjata senilai hampir 14 miliar dolar AS kepada Indonesia (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Pemerintah diminta mempertimbangkan anggaran pembelian jet tempur dari Amerika Serikat (AS) dan Prancis di tengah-tengah pandemi Covid-19. Sasmito Madrim melaporkannya untuk VOA.

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mengatakan pembelian jet tempur dari Amerika dan Prancis dibutuhkan untuk memperkuat penjagaan wilayah udara Indonesia. Terutama, menurut Dave, untuk menjaga di wilayah perbatasan seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Namun, dia mengingatkan pemerintah untuk menghitung kembali anggaran jet tempur di tengah situasi ekonomi yang sedang sulit akibat pandemi Covid-19.

Sebuah jet tempur Angkatan Laut ASSebuah jet tempur Angkatan Laut AS lepas landas dari dek A.S. Kapal induk Dwight D. Eisenhower (Foto: voaindonesia.com/AP)

"Kalau memang dalam perhitungan secara ekonomi masuk, berarti waktunya kita beli. Tapi kalau belum, ya harus dipertimbangkan skemanya seperti apa," jelas Dave kepada VOA, Minggu, 13 Februari 2022.

Dave menambahkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, pernah memaparkan rencana pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia kepada DPR. Namun, pemaparan tersebut tidak membahas secara detail pembelian jet tempur dari Amerika dan Prancis ini. Karena itu, kata dia, DPR akan membahas rencana pembelian jet tempur ini pada masa sidang DPR berikutnya.

Selain itu, Dave menyebut pembelian alutsista ini perlu dimanfaatkan pemerintah sebagai sarana diplomasi Indonesia. Semisal untuk lobi ke Eropa agar membuka embargo minyak sawit dan produk turunannya dari Indonesia.

"Ini bisa menjadi alat kita untuk melobi Prancis untuk membuka pasarnya untuk minyak sawit. Ada nilai diplomasi tersendirilah," tambah Dave.

jet tempur rafale prancisJet tempur Marine Rafale kembali dari misi ke kapal induk Prancis Charles de Gaulle di Laut Mediterania sebagai bagian dari Operasi Arromanches III, 1 Oktober 2016 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Rencana Anggaran Capai Ratusan Triliun Rupiah

Sementara pengamat pertahanan, Connie Rahakundinie Bakrie, mempertanyakan pertimbangan Kementerian Pertahanan membeli jet tempur dari Amerika dan Prancis. Sebab, kata dia, rencana anggaran untuk pembelian jet tempur ini mencapai ratusan triliun rupiah.

"Yang bayar ‘kan rakyat, maka sebagai rakyat saya berhak untuk tahu. Ini tentara kita mau dibawa ke mana dan mau apa?" tutur Connie kepada VOA, Minggu, 13 Februari 2022.

Connie menambahkan pembelian jet tempur dari Amerika dan Prancis berpotensi membuat Indonesia dinilai dekat dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dengan demikian, kata dia, Indonesia akan kesulitan mengklaim sebagai negara yang tergabung dalam Gerakan Nonblok dan sulit menciptakan keseimbangan di kawasan.

VOA sudah berusaha menghubungi juru bicara menteri pertahanan soal rencana pembelian jet tempur ini. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.

Pada Kamis, 10 Februari 2022, pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyetujui rencana penjualan 36 jet tempur canggih F-15 dan alutsista hampir 14 miliar dolar AS kepada Indonesia. Rencana ini menambah daftar belanjaan Indonesia, yang juga sudah sepakat akan membeli 42 jet tempur Dassault Rafale dari Prancis (sm/em)/voaindonesia.com. []

Amerika Setuju Jual Senjata Senilai 14 Miliar Dolar Kepada Indonesia

Empat Alutsista Luar Negeri Bikin Prabowo Kepincut

Prabowo: Rencana Pinjaman Dana Alutsista Masih Digodok

Prabowo: Kita Harus Siap Perang Jika Ingin Damai

Berita terkait
Amerika Setuju Jual Senjata Senilai 14 Miliar Dolar Kepada Indonesia
Pemerintahan Presiden Joe Biden, 10 Februari 2022, menyetujui penjualan senjata senilai hampir 14 miliar dolar AS kepada Indonesia