Sorong - SKK Migas perwakilan Papua dan Maluku bersama pemerintah Kabupaten Sorong menanam seribu bibit mangrove dalam rangka Hari Pencanangan Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2019 di Jeflio, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Jumat 15 November 2019
Menurut Kepala Departemen Humas SKK Migas Pamalu Galih W. Agusetiawan mengatakan penanaman Mangrove ini adalah bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Bidang Lingkungan, yang berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong, Industri Hulu Migas, dan Organisasi Masyarakat. Bertujuan meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata
“Diharapkan kedepannya terus dapat dikolaborasikan dengan seluruh pemangku kepentingan dengan tujuan bisa meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata,” ujar Galih
Penanaman bibit ini, menurut Galih melibatkan seluruh subkontraktor yang bekerja di kontraktor KKS. “Kita juga mendorong para subkontraktor ini untuk ikut berpartisipasi menjalankan kewajiban CSR secara serentak,” kata Galih
Sebanyak 1.800 bibit mangrov yang berhasil dikumpulkan dari dua kegiatan yang serentak dilakukan di Kabupaten Sorong.
Diharapkan kedepannya terus dapat dikolaborasikan dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Ada jenis tumbuhan yang telah ditanam memiliki variasi jenis, seperti tanaman kehutanan (masohi dan trembesi), tanaman hias (glodokan, tanjung, puring, pucuk merah, palem ekor tupai dan tabebuai) dan tanaman MPTS atau serbaguna (Rambutan, Mangga, Durian) serta bibit-bibit Mangrove.
Wakil Bupati Sorong, Suko Harjono mengatakan kepedulian SKK Migas terhadap lingkungan cukup tinggi sebelum penanaman bibit ini, kata Suko SKK Migas juga lebih dahulu melakukan penanaman pada acara Gerakan Nasional Penanaman Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) 2019 di lokasi KEK berapa waktu lalu
“Kepedulian terhadap lingkungan dengan menjaga kelestarian alam, seperti yang dicanangkan secara nasional, telah secara nyata ditunjukkan oleh industri hulu migas di Kabupaten Sorong,” kata Suko
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat kampong Jeflio untuk ikut serta menjaga kelestraian lingkungan. “Kepada Kepala Distrik Mayamuk dan masyarakatnya harus ikut menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan, sehingga dengan semakin lestarinya hutan mangrove nantinya, biota-biota pesisir seperti kepiting bisa menjadi sumber daya ekonomi tambahan,” tutur Suko
Lokasi penanaman yang berdekat dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, juga di dukung oleh LSM Kitong Bisa, Kitong Papua dan Laskar Bintang Timur, yang tergabung dalam wadah Penyuluh Komunikasi Migas. []
Baca juga:
- PUPR Resmikan Rusunawa Sekolah Perikanan di Sorong
- 2 Tersangka Kasus Normalisasi Sungai Malawili di Sorong
- Normalisasi Sungai di Sorong Terindikasi Rugikan Negara