Jakarta - PSS Sleman hanya butuh satu pekan untuk membentuk tim putri yang akan berlaga di Liga 1 Putri 2019. Bahkan ada pemain yang baru saat PSS memasuki persiapan akhir. Pembentukan tim superkilat bak legenda Bandung Bondowoso yang membangun 1000 candi dalam semalam.
Barangkali hanya ada di Indonesia, sebuah tim sepak bola dibentuk hanya dalam tempo satu pekan. Bak kisah legenda Bandung Bondowoso yang membangun 1000 candi dalam waktu semalam sesuai permintaan Rara Jonggrang.
Sayangnya, Bandung Bondowoso gagal melaksanakan tugas karena baru 999 candi yang terbangun. Namun setelah mengetahui dirinya ditipu, Bandung Bondowoso kemudian mengutuk Rara Jonggrang dan mengubahnya menjadi candi ke-1000.
Jadwalnya memang tidak tepat karena mereka masih bermain di PORDA tetapi juga harus memperkuat PSS. Kami akan melakukan koordinasi dengan pelatih dari tim-tim yang diperkuat pemain PSS
Tak seperti kisah legenda Bandung Bondowoso dan Rara Jonggrang memang. Namun PSS bergerak cepat membangun tim putri. Mereka tidak melakukannya dalam semalam, namun PSS membentuk skuat yang akan mengikuti kompetisi secara dadakan dalam tempo sepekan.
Hasilnya, 24 pemain yang akan memperkuat Laskar Elang Jawa. Mayoritas pemain atau 70 persen berasal dari DIY ditambah pemain luar. Beberapa di antaranya berstatus pemain nasional.
Mereka merupakan hasil dari seleksi 60 pemain yang dilakukan secara mendadak selama dua pekan. Dari 24 pemain yang terpilih, mereka juga tidak langsung bergabung.
Bahkan ada yang baru bergabung saat tim launching pada Kamis 3 Oktober 2019. Beberapa di antaranya pun masih memperkuat daerahnya di PORDA DIY.
Pelatih PSS putri, Yuyud Pujiarto mengakui bila persiapan tim serba mendadak. Dirinya pun hanya memiliki waktu satu pekan sebelum tim mengarungi kompetisi.
"Persiapannya memang serba mendadak mendadak. Dalam waktu satu pekan saya sudah harus membentuk tim dengan jumlah 24 pemain. Ada beberapa pemain yang baru datang untuk bergabung. Jadi, waktunya memang mepet," kata Yuyud.
"Meski demikian, ini menjadi tantangan bagi kami. Meski tidak dibebani target, namun kami berharap bisa menembus empat besar," ujarnya.
Kompetisi Diikuti 10 Tim
Kompetisi Liga 1 putri diikuti 10 tim Liga 1 yang dibagi menjadi dua grup. PSS bergabung di Grup A yang terdiri dari Persija Jakarta, PS TIRA Persikabo, PSIS Semarang dan Persib Bandung. PSS bertindak sebagai tuan rumah di babak penyisihan grup.
Hanya putaran pertama babak penyisihan, PSS dihadapkan dengan jadwal yang bersamaan dengan PORDA DIY. Padahal beberapa pemain masih bermain di PORDA.
"Jadwalnya memang tidak tepat karena mereka masih bermain di PORDA tetapi juga harus memperkuat PSS. Kami akan melakukan koordinasi dengan pelatih dari tim-tim yang diperkuat pemain PSS," tuturnya.
"Kami juga dihadapkan dengan recovery pemain. Sebagian di antara mereka memperkuat dua tim berbeda yang bermain dalam waktu bersamaan," kata Yuyud melanjutkan.
Sementara, manajer tim H. Saidi berharap PSS putri mendapat dukungan dari masyarakat Sleman agar bisa menembus empat besar. Ini menjadi tantangan meski PSS bertindak sebagai tuan rumah.
"Ini tantangan berat karena persiapan dengan waktu singkat. Saya berharap dukungan seluruh masyarakat agar tim putri bisa berprestasi setidaknya bisa mencapai target empat," kata H. Saidi.
Kompetisi Liga 1 2019 Putri akan menggunakan format grup, terbagi menjadi dua grup yakni Grup A dan Grup B. Setiap grup diisi lima tim yang berkompetisi memperebutkan posisi teratas dan runner up.
Tim yang menduduki peringkat teratas akan melaju ke babak semifinal. Di babak ini, akan digunakan sistem gugur hingga partai final.
Pembukaan kompetisi Liga 1 Putri 2019 dilakukan pada 5 Oktober 2019 di Stadion Maguwoharjo. Di pertandingan perdana, PSS menghadapi PS Tira Persikabo.
Pembagian grup
Grup A: Persija Jakarta, PS TIRA Persikabo, PSS Sleman, PSIS Semarang, Persib Bandung.
Grup B: PSM Makassar, Persipura Jayapura, Arema FC, Bali United, Persebaya Surabaya. []