Pembaruan CDC: Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebut virus corona bisa saja menular melalui udara atau airbone.
Pemandu wisata atau guide termuda di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, Salsabilla Fitri Innazfauziah, 20 tahun, melintas di depan mural yang ada di area Taman Sari, Jumat, 10 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menghapus lagi pembaruan panduan penyebaran Covid-19 yang sebelumnya diunggah dalam situs mereka dan menggantinya dengan yang baru.

Pada Senin, 5 Oktober 2020, CDC menyebutkan virus corona bisa saja menular melalui udara atau airbone.

CDC menulis, bahwa transmisi lewat udara dapat terjadi dalam kondisi tertentu. Penularan dapat terjadi melalui partikel droplet dan percikan kecil yang bertahan di udara selama beberapa menit kemudian terhirup orang di sekitarnya.

VOA melaporkan, laporan CDC yang diterbitkan pekan ini menjelaskan keadaan tidak biasa ketika orang positif Covid-19 menulari orang lain. Penularan dapat terjadi setelah orang positif virus corona meninggalkan tempatnya.

Menurut CDC, virus yang dikeluarkan orang positif Covid-19 bertahan di tempat dalam beberapa saat meski orang tersebut telah melangkah ke tempat lain. Keadaan terbatas itu muncul mengingat transmisi papaparan bisa melalui airbone.

Itu terjadi, dalam kasus seperti ketika orang positif virus corona menarik napas lebih dalam dan menghembuskannya secara kuat dan intens saat menyanyi atau berolahraga. Makin diperburuk ketika mereka berada dalam ruang berventilasi buruk dan tertutup.

Sebelum menghapus pembaruan panduan penyebaran Covid-19, CDC sempat membuat heboh. Pada 18 September 2020, CDC menulis Covid-19 tergolong virus airborne.

Itu berarti jenis virus paling menular dan sangat mudah menyebar. Namun dalam perkembangannya, Tagar yang mengases situsnya pada 22 September 2020, mendapati CDC telah menghapus pembaruannya.

CNN melaporkan pada Selasa 22 September 2020, Jason McDonald yang bertindak sebagai juru bicara CDC menjelaskan, bahwa pihaknya salah mengunggah pembaruan tersebut sehingga menghapusnya.

"Versi draf dari perubahan-perubahan rekomendasi yang diajukan salah diunggah ke situs resmi agensi (CDC)," kata Jason.

Berita terkait
Melawan Virus Corona Pakai Ganja, Ini Hasil Penelitiannya
Melawan virus corona. Kandungan kimia alami dalam ganja memiliki dampak terhadap penanganan pasien positif?
Kabar Gembira, Obat Corona Bikinan BUMN Farmasi Siap Dipakai
Obat penanganan virus corona hasil racikan BUMN farmasi siap digunakan di Tanah Air.
Covifor Isi Remdesivir, Obat Corona dari India Masuk Indonesia
Obat Remdesivir untuk percepatan penanganan pasien Covid-19 yang diimpor dari India sudah bisa diperoleh di Indonesia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.