Pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga Butuh DED dan ‘Master Plan’

Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mujahid menyatakan, dirinya mengaku terkejut saat mengunjungi Taman Wisata Sejarah di Kota Salatiga.
Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mujahid. (Foto: Tagar/DPR RI)

TAGAR.id, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mujahid menyatakan, dirinya mengaku terkejut saat mengunjungi Taman Wisata Sejarah di Kota Salatiga. 

Mengingat tidak adanya penjelasan berupa master plan maupun Detail Engineering Design (DED)-nya, sehingga dirinya meminta pihak terkait untuk menampilkan masterplan tersebut.

"Jadi kami tadi kaget ketika berkunjung ke Taman Wisata yang rencananya adalah taman sejarah ya. Kenapa kami kaget, karena tidak ada penjelasan bahwa itu baru rencana, yang ternyata anggarannya pun baru 10 persen," kata Sodik.


Kita ini bangsa yang sangat luar biasa struggle menghadapi berbagai macam tantangan, ini harus diungkap baik dalam pelajaran di kurikulum maupun di situs-situs sejarah.


Hal ini disampaikannya,  usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau Taman Wisata Sejarah Kota Salatiga, Jawa Tengah, belum lama ini.

Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra itu menilai, secara prospek kawasan yang dibangun menjadi taman wisata sejarah Salatiga cukup bagus, mengingat kondisi lahan yang cukup luas, dan dilengkapi taman-taman di belakangnya. 

Sehingga, dirinya optimis ke depannya pembangunan pariwisata ini akan cukup prospek, hanya saja sekali lagi, dirinya menekankan agar menyertakan master plan dan DED-nya.

"Kami minta master plan dengan DED-nya. Jika master plan dan DED-nya bagus, maka Insya Allah akan ada prospek. Dan saya juga mendorong agar selain mengandalkan dana pemerintah pusat, adalah dana kemitraan dengan swasta. Yang kami minta kemitraan dengan swasta, serta master plan dan DED yang lengkap, sehingga penampilan yang komunikatif, orang pun mau untuk investasi di tempat itu,” saran Sodik.

Sementara, Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes menilai Kota Salatiga belum memiliki destinasi pariwisata yang memadai, sehingga Pemerintah Kota Salatiga bertekad menciptakan taman wisata sejarah ini. 

Dirinya pun mengapresiasi upaya Pemkot Salatiga tersebut, mengingat pembangunan taman wisata sejarah. 

Apalagi sejarah militer dapat menjadi destinasi pariwisata yang edukatif bagi anak, dengan mengenalkan kepada anak-anak bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.

"Karena wisata sejarah apalagi berbasis militer ini akan memberikan edukasi luar biasa buat anak-anak kita buat generasi kita, bahwa kita ini adalah bangsa pejuang," ucapnya.

"Kita ini bangsa yang sangat luar biasa struggle menghadapi berbagai macam tantangan, ini harus diungkap baik dalam pelajaran di kurikulum maupun di situs-situs sejarah," sambungnya.

Ia juga mengingatkan agar pembangunan yang baru 10 persen itu perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, agar rancangan taman wisata sejarah berbasis militer ini dapat terwujud dan menjadi salah satu destinasi menarik di Salatiga.[]


Berita terkait
Gus Halim Sebut Desa Wisata Motor Ekonomi Desa Pasca Covid-19
Gus Halim mengatakan ektor Desa Wisata masih menjadi andalan dalam mendorong kebangkitan ekonomi desa pasca Pandemi.
IKN Nusantara Angkat Derajat Ekonomi dan Wisata Kuliner Kaltim
Dengan banyaknya pendatang yang masuk ke Kaltim akan semakin mudah para pengusaha UMKM dan wisata kuliner lokal memperkenalkan produknya.
Apa Saja yang Bisa Dinikmati Pelancong di Desa Wisata Widosari Kulon Progo
Perjalanan satu jam 15 menit dari Jogja sudah sampai ke Desa Wisata Widosari. Banyak hal menarik bisa dinikmati pelancong di sini.
0
Ketua DPR Sebut Dunia Harus Prioritaskan Masyarakat Terdampak Krisis Hadapi Pandemi
Ketua DPR RI Puan Maharani Puan mengatakan, dalam menghadapi pandemi Covid-19, dunia harus memprioritaskan masyarakat yang terdampak krisis.