Pembangunan Infrastruktur Jokowi Sedot Lapangan Pekerjaan 55 Juta Orang

Pembangunan infrastruktur masif di wilayah Indonesia mampu menyedot lapangan pekerjaan untuk 55 juta orang.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo akrab disapa Jokowi menggulung lengan baju sebelum memulai debat keempat di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu malam (30/3/2019). (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 5/4/2019) -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan pembangunan infrastruktur masif di wilayah Indonesia mampu menyedot lapangan pekerjaan untuk 55 juta orang.

"Dan itu paling banyak dirasakan oleh saudara kita yang ada di Sumatera, Jawa, dan kawasan timur Indonesia," kata Luhut saat menjadi pembicara di Diskusi Nasional Ikatan Alumni Prodi Ilmu Hubungan Internasional Unpar di Gedung Merdeka Bandung, dikutip Antara, Jumat (5/4).

Sebab itu, kata Luhut, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan telah berdampak bagiperekonomian Indonesia. "Tanpa pembangunan infrastruktur ekonomi Indonesia akan goyah," lanjutnya.

Baca juga: Di Tangan Jokowi, Lampung Hingga Aceh akan Terhubung Jalan Tol 2024

Luhut mengaku, saat ini perekonomian Indonesia dalam kondisi prima. Hal itu, lanjut Luhut, dapat menjadi rujukan para calon pemilih dalam menentukan pilihannya di Pilpres 2019.

Dia juga meminta masyarakat langsung bertanya kepada para pakar ekonomi atau pihak perbankan untuk memastikan kebenaran pernyataannya mengenai ekonomi Indonesia yang sedang tumbuh baik dan diprediksi akan lebih baik lagi di masa depan.

"Jadi saat ini semua membuat prediksi, ekonomi Indonesia bagus. Sehingga kalau ada orang kita yang cerita hutang kita berlebihan segala macem itu sangat tidak benar," kata dia.

"Sebagai contohnya Morowali, itu dia kan bisa punya income per kapita pada 2022, antara 30 ribu sampai 35 ribu dolar Amerika dan jumlah tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional karena apa, sekarang lapangan kerja di sana sangat bagus," tandasnya.

Baca juga: 

Berita terkait