Pembahasan Perundingan Dagang AS-China Bakal Tegang

Pembahasan pembicaraan lanjutan perundingan dagang AS-China untuk menghentikan perang dagang diperkirakan akan berlangsung tegang.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Foto: Flickr/The Epoch Times)

Washington- Amerika Serikat (AS)-China akan melanjutkan pembahasan perundingan dagang pada Kamis, 10 Oktober mendatang di Washington. Pembahasan diperkirakan akan berlangsung tegang menyusul keputusan pemerintah AS yang memasukkan daftar hitam korporasi China atas perlakuan Bejing terhadap etnis minoritas muslim, Uighur. Perundingan tingkat tinggi ini akan dilakukan oleh Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan perwakilan dagang Robert Lighthizer.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin, 7 Oktober 2019, daftar hitam yang dibuat Departemen Perdagangan AS akan semakin memperuncing ketegangan hubungan dagang AS - China. Cuitan seorang pejabat National Basketball Association AS di twitter soal dukungannya terhadap aksi demo para demonstran pro demokrasi juga diperkirakan akan mengganggu perundingan untuk menghentikan perang dagang dua raksasa ekonomi dunia itu yang sudah berlangsung sejak 15 bulan.

Presiden Donald Trump dan penasihat ekonomi, Larry Kudlow menyatakan optimistis daftar hitam tidak akan mempengaruhi pembahasan perundingan dagang tingkat tinggi pada Kamis mendatang. Namun Trump bersikeras dia tidak akan puas dengan kesepakatan parsial. "Kami pikir ada kemungkinan kami bisa melakukan sesuatu yang sangat substansial. Saya lebih suka masalah besar dan saya pikir itulah tujuan kami," kata Trump.

Saat ditanya wartawan kemungkinan kemajuan pembicaraan perundingan lanjutan ini, Trump terlihat lebih skeptis. "Bisakah sesuatu terjadi? Saya kira mungkin, siapa tahu." Trump berharap China menemukan resolusi yang manusiawi dan damai dalam penanganan aksi demo penolakan RUU Ekstradisi di Hong Kong. Ia mengingatkan penanganan yang berlarut-larut berpotensi bisa mencederai perundingan dagang. Sebelumnya China menegaskan, dukungan AS terhadap para demonstran bisa mengganggu kedaulatannya.

AS dan wakil negosiator perdagangan China pada hari Senin melakukan pembicaraan dua hari yang bertujuan untuk membuka jalan akhir pekan ini untuk negosiasi tingkat menteri pertama dalam beberapa bulan.

Gedung Putih secara resmi mengkonfirmasi bahwa perundingan tingkat tinggi, yang melibatkan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, akan dimulai pada hari Kamis.

Daftar Hitam

Departemen Perdagangan AS telah memasukkan daftar hitam 28 korporasi China karena dugaan keterlibatan mereka dalam pelanggaran terhadap etnis Uighur di Provinsi Xinjiang. Dengan masuk daftar hitam, ke-28 perusahaan itu dilarang untuk membeli produk-produk dari perusahaan AS tanpa persetujuan Washington.

Para korporasi itu menurut Departemen Perdagangan AS, para korporasi itu mendukung tindakan pemerintahan Beijing melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas etnis muslim Uighur. Namun Beijing membantah dengan menyatakan apa yang dilakukan terhadap etnis Uighur itu untuk memerangi ekstrimisme.

Ini bukan pertama kali AS membuat daftar hitamg perusahaan-perusahaan China. Seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 8 Oktober 2019, Pada Mei lalu, Presiden Trump memasukkan perusahaan telekomunikasi China, Huawei dalam daftar hitam karena adanya kekhawatiran keamanan produk.

Berita terkait
Perang Dagang Amerika Serikat-Tiongkok Pengaruhi IHSG
Perang dagang antara AS dan Tiongkok berdampak pada pergerakan bursa saham dalam negeri (IHSG).
Tiga Langkah Apple Menghadapi Perang Dagang AS-China
Kenaikan tarif dagang memaksa Apple melakukan sejumlah langkah untuk tetap bertahan di dalam perang dagang antara AS dan Cina.
Amerika Serikat dan Empat Negara Bersenjata Nuklir
Setiap tanggal 29 Agustus diperingati sebagai hari internasional melawan praktik uji coba nuklir.