Peluang jadi Presiden 2024 via Konvensi Capres Partai Nasdem

Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G Plate mengusung konsep penjaringan calon presiden lewat konvensi partainya.
Warga berpose di dekat poster Presiden Jokowi dan Presiden Turki Erdogan. (Foto: Tagar/Agoes Rudianto /Anadolu Agency/Getty Images)

Jakarta - Partai NasDem membuka peluang untuk menjadi calon presiden 2024 lewat konvensi. Komunikasi politik digencarkan NasDem untuk membentuk koalisi. Prinsip konvensi disebut bakal transparan.

"Partai NasDem akan secara serius menyelenggarakan Konvensi Calon Presiden pada 2022," kata Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G Plate saat konferensi pers secara daring, di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021.

Johnny menggaransi konvensi akan berakar dari lapisan bawah dan dirumuskan secara terbuka.

"Konvensi ini akan mengedepankan prinsip transparansi dan bottom-up, sehingga berefek positif pada penguatan kelembagaan partai sebagai ruang dan basis rekrutmen kepemimpinan nasional," kata Johnny.

Kendati demikian, karena ambang batas pencalonan presiden tidak memungkin satu partai untuk mengusung kandidat sendiri, maka NasDem bakal membangun koalisi dan menyusun kriteria, tata cara, prosedur hingga jadwal konvensi. 

"Mulai sekarang akan mulai terjadi maraton komunikasi politik. Agar jalannya konvensi mampu menjaga kualitas demokrasi. Kami juga menggunakan seluruh kemampuan untuk mengawal pemerintahan sampai dengan akhir masa jabatan," ujar Johnny.

Selain itu, NasDem juga mendukung sikap Pemerintahan Joko Widodo dan Ma’aruf Amin untuk tidak merevisi UU Pemilu dan berkomitmen untuk menyukseskan Pilkada serentak pada 2024. Sikap ini kembali ditegaskan untuk menunjukkan bahwa cita-cita dan tugas NasDem adalah sama dengan Presiden, yakni untuk kemajuan dan masa depan demokrasi Indonesia yang lebih baik. 

"Sikap ini diambil dengan maksud untuk menjaga stabilitas politik di tengah pandemi COVID-19," tuturnya.

Diberitakan Tagar sebelumnya, Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI Ahmad M. Ali mengatakan fraksinya menarik dukungan terhadap revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Menurut dia, langkah itu sesuai dengan kebijakan DPP Partai NasDem yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pembahasan revisi UU Pemilu.

"Fraksi NasDem menarik dukungan terhadap revisi UU Pemilu," kata Ahmad M. Ali di Jakarta, seperti dikutip Antara, Sabtu, 6 Februari 2021. []

Berita terkait
Rocky Gerung Ungkap Kekonyolan Johnny Plate - Azis Syamsuddin
Rocky Gerung mencoba menganalisis psikologi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.
Johnny G Plate Tumpas Hal-hal Kotor Dunia Digital dengan UU ITE
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate akan menumpas hal-hal kotor di dunia digital dengan UU ITE.
NasDem Putar Haluan Tak Mendukung Revisi UU Pemilu
Fraksi NasDem menarik dukungan terhadap revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.