Pelatih Persija Sarankan PSSI Belajar dari Vietnam

Pelatih Persija Jakarta Edson Tavares mengingatkan tidak timnas yang kuat tanpa klub yag kuat. PSSI juga disarankan belajar dari Vietnam.
Pelatih Persija Jakarta Edson Tavares menyarankan PSSI perlu belajar dari Vietnam yang melakukan pembenahan sehingga timnas mampu bersaing di Asia Tenggara dan Asia. Tavares juga menyampaikan timnas yang kuat bisa terbentuk bila klub juga kuat. (Foto: Tagar/Gonang Susatio)

Jakarta - Pelatih Persija Jakarta Edson Tavares mengingatkan tidak akan pernah ada tim nasional yang tangguh tanpa klub yang kuat. Tavares juga menyarankan kepada pengurus baru PSSI periode 2019-2023 agar belajar dari Vietnam yang telah berkembang menjadi salah satu kekuatan sepak bola di Asia Tenggara. 

Tavares menekankan bila klub yang berkompetisi di liga domestik lemah, maka kualitas timnas juga tidak bagus. PSSI tidak akan bisa membentuk timnas yang kuat bila liga tidak berkualitas.  

Jika klub-klub di suatu negara lemah maka kualitas timnasnya hanya omong kosong," ujar Tavares menegaskan seperti dikutip Antara.

Pemain yang menderita di lapangan. Kalau ada apa-apa dengan mereka, federasi paling meminta maaf atau menyebutnya hanya ketidakberuntungan

Menurut dia salah satu cara menghasilkan klub berkualitas tinggi adalah dengan membuat jadwal liga yang terstruktur dan teratur. Selain itu, liga harus memerhatikan kondisi fisik para pemain karena mereka melakoni sebuah kompetisi dengan jarak kota yang berjauhan.

Saat harus melakukan perjalanan cukup jauh, ada tim yang menggunakan jalur darat. PSS Sleman memilih menggunakan jalan darat saat melakoni tandang menghadapi Madura United atau Persebaya Surabaya

Buntutnya, pemain mengalami kekalahan. Usai menang melawan Persebaya, pemain PSS tak bisa maksimal di laga berikutnya. Mereka pun dihabisi PSIS Semarang 3-0 di Maguwoharjo. 

Tavares menilai pertandingan liga khususnya Liga 1 terlalu padat. Para pemain mudah kelelahan dan cedera dengan jarak lokasi pertandingan berjauhan.

“Tidak mungkin pemain itu berlaga sekali dalam empat hari. Bagaimana bisa di Indonesia menjalani delapan pertandingan setiap bulannya?" katanya setengah bertanya. 

"Pemain yang menderita di lapangan. Kalau ada apa-apa dengan mereka, federasi paling meminta maaf atau menyebutnya hanya ketidakberuntungan,” ujar pelatih asal Brasil ini. 

Pria yang pernah menangani timnas Yordania, Haiti, Vietnam dan U-19 Oman tersebut menilai pemusatan latihan timnas senior terlalu lama. Akibatnya para pelatih di klub sulit untuk mengembangkan kemampuan skuatnya.

Pemain-pemain yang dipanggil timnas pun harus kembali ke klub dalam kondisi kelelahan sehingga tidak bisa memperlihatkan performa maksimal dan rawan cedera. Di sisi lain, pelatih timnas memanggil pemain yang juga sudah kelelahan karena menjalani kompetisi yang padat. 

Pelatih timnas Simon McMenemy mengeluhkan kondisi pemain yang kurang fit saat bergabung mengikuti pelatnas. Bahkan di pertandingan, para pemain hanya bertahan sampai 60-70 menit sehingga tak pernah bisa menang.

Pria berusia 63 tahun itu memberikan gambaran apa yang terjadi di Vietnam ketika dirinya menjadi pelatih timnas pada tahun 1994-1995 dan kemudian 2004. Tavares secara tidak langsung menyampaikan agar PSSI perlui belajar dari Vietnam.

Saat itu, Vietnam selalu gagal menaklukkan Indonesia. Namun mereka kemudian melakukan banyak pembenahan. Hasilnya, saat ini Vietnam menjadi tim yang memiliki pamor di kawasan Asia.

“Ini bisa terjadi karena Vietnam mendengarkan masukan dari saya dan pelatih berpengalaman lain seperti Alfred Riedl,” tutur dia.

Selama kompetisi tidak mendapatkan perhatian penuh dan perbaikan di banyak aspek, Tavares tidak bisa berharap apa-apa pada kepengurusan PSSI yang baru. Hal itu dikatakannya saat menanggapi terpilihnya Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu 2 November 2019.

Sebagai wakil ketua umum, Mayor Jenderal TNI Cucu Somantri dan Iwan Budianto yang sebelumnya pelaksana tugas Ketua Umum PSSI dalam beberapa bulan terakhir. Sedangkan 12 nama terpilih menjadi anggota Executive Committee (exco) atau Komite Eksekutif yaitu Yoyok Sukawi, Dirk Soplanit, Endri Erawan, Haruna Soemitro, Hasnuryadi Sulaiman, Juni Rahman, Pieter Tanuri, Sonhadji, Ahmad Riyadh, Yunus Nusi, Hasani Abdul Gani dan Vivin Cahyani Sungkono. []

Berita terkait
Ketum PSSI Wacanakan Pidana Sosial Suporter Anarkistis
PSSI punya Ketua Umum (Ketum) baru yaitu Komjen Pol Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, diharapkan Iwan meredam suporter rusuh dengan pidana sosial
Lima Fakta Mochamad Iriawan Ketua Umum PSSI Terpilih
Mochamad Iriawan telah terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ketua Umum PSSI Baru Didukung FIFA dan Pemerintah
Ketua Umum PSSI terpilih Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan mendapat dukungan dari FIFA dan pemerintah. Iriawan terpilih dalam KLB PSSI.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.