Pelarian Otak Perampok Emas di Makassar Berakhir

Otak perampok emas senilai Rp 1,5 Miliar di Makassar berakhir. Dua timah panas bersarang di kaki kiri dan kanannya.
Pelaku perampokan emas, usai diberikan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. (Foto: Polisi)

Makassar - Pelarian otak komplotan perampokan perhiasan dalam brankas di Kota Makassar akhirnya terhenti. Riki, 25 tahun, berhasil ditangkap dalam persembunyiannya, di salah satu rumah kost Jalan Maccini Pasar, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulsel, Minggu 14 Juli 2019, dini hari.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan pelaku merupakan otak perampokan emas di Kota Makassar, yang telah jadi buronan polisi hampir enam bulan ini.

Riki bersama rekannya-rekannya yang telah diamankan terlebih dahulu melakukan pencurian sejumlah perhiasan di rumah korban Henny Tjoantoro, Jalan  Pajjenekang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, 21 Januari 2019 lalu.

"Korbannya itu warga keturunan Tionghoa, Dia melapor karena mendapati brankas dan Lemari di kamar rumahnya sudah terbongkar. Dimana isinya ada empat setel kalung emas, enam buah liontin, tiga buah bros mawar berlapis mutiara, gelang emas, emas batangan seberat 100 gram dan 175 gram dan 15 emas batangan seberat dua Kilogram, 15 buah liontin giok, sepasang cincin kawin dan surat tanah yang jika ditotal kerugiannya ditaksir Rp 1 Miliar," jelasnya.

Riki merupakan otak dari empat orang temannya yakni Husain, Agung, Haryanto, dan Darmawan yang lebih dulu diamankan Polsek Bontoala Makassar.

Ia telah melakukan pencurian perhiasan dengan memasuki rumah korban lalu menggondol seluruh perhiasan bernilai milyaran tersebut. Dari hasil kejahatannya ini, Riki membagikan rata kepada teman-temannya yang terlibat dalam aksi kejahatan itu.

Artikel lainnya: Ada 'Kampung Narkoba' Baru di Makassar

"Barang korban sudah di jual, dan dibagi bersama teman-teman, Riki sendiri dapat bagian Rp 15 Juta yang telah digunakan untuk membeli kalung emas seberat tiga gram untuk istrinya. Pelaku juga sempat membeli satu unit sepeda motor seharga Rp 3,5 Juta yang kemudian dijual kembali lewat media sosial dan sisanya tentu kebutuhan sehari-hari," tuturnya.

Komplotan perampok perhiasan ini sebenarnya berjumlah delapan orang. Enam orang telah berhasil diamankan dan kini masih dilakukan pengejaran terhadap dua orang lainnya.

"Kita masih kejar dua orang lagi. Peran pelaku ada dua yang menjaga situasi dan sisanya jadi eksekutor, salah satunya si Riki ini," terangnya.

Riki terpaksa dilumpuhkan oleh petugas karena berusaha melarikan diri serta tidak mengindahkan tembakan peringatan polisi saat hendak dilakukan penangkapan. Selanjutnya, Riki dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diberikan perawatan medis, setelah diobati, dia dibawa ke Mapolsek Bontoala untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut.

"Saat diamankan pelaku tengah berpesta miras, ketika anggota datang pelaku berusaha kabur. Oleh anggota kemudian diberikan tembakan peringatan namun tak di indahkan, akhirnya anggota memberikan tindakan tegas dan terukur dan mengenai kedua kakinya masing-masing dua butir peluru di kaki sebelah kiri dan kanan," pungkasnya. []

Artikel lainnya: Tujuh Remaja Pesta Ganja Sintetik di THM D'orbit Makassar

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.