Makassar - Pihak kepolisian meringkus lima pelaku bentrokan di kampus STIMIK Dipanegara, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sul-Sel, yang terjadi pada Rabu 27 November kemarin.
Kejadian bentrokan itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, saat beberapa oknum merusak dan membakar bangku perkuliahan hingga terlibat perkelahian sesama oknum mahasiswa. Unjuk rasa berunjung bentrok sesama mahasiswa ini untuk menyikapi adanya tindakan oknum dosen yang melakukan aksi kekerasan dan mencekik mahasiswa saat proses belajar mengajar di ruangan kelas serta oknum dosen mogok mengajar.
Iya benar, kita tangkap lima orang tersangka bentrokan kemarin di TKP.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko membenarkan saat dikonfirmasi, Kamis 28 November 2019. Ia mengatakan, bahwa pihaknya telah mengamankan lima orang mahasiswa sebagai pelaku bentrokan di kampus STIMIK Dipanegara.
“Iya benar, kita tangkap lima orang tersangka bentrokan kemarin di TKP,” kata Indratmoko kepada Tagar.
Indratmoko menyebutkan, bahwa kelima orang tersangka yang berhasil ditangkap berinisial, RS, IR, AR dan AD serta NT. Bahkan salah satu tersangka positif menggunakan narkotika jenis ganja.
“Salah satu tersangka yang kita amankan positif memakai ganja setelah dilakukan tes urine yakni AR. Kita akan serahkan AR ke Satresnarkoba Polrestabes Makassar untuk didalami lagi,” bebernya.
Akibat perbuatan kelima oknum mahasiswa ini, kata Indratmoko pihaknya akan menjerat dengan pasal 170 juncto pasal 351 ayat 1 dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara.
Salah satu tersangka yang kita amankan positif memakai ganja.
“Kelimanya saat masih menjalani pemeriksaan lebih guna mempertanggung jawabkan perbuatannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa berunjuk rasa di kampus STIMIK Dipanegara untuk menyikapi adanya tindakan oknum dosen yang melakukan aksi kekerasan dan mencekik mahasiswa saat proses belajar mengajar di ruangan kelas serta oknum dosen mogok mengajar.
Dalam situasi unjuk rasa yang memulai memanas tersebut, kembali terjadi kejadian baru yakni perselisahan sesama mahasiswa yang berujung perkelahian.
Perkelahian terjadi akibat salah paham. Kemudian memanggil rekan-rekannya lalu terjadilah pengeroyokan. Mahasiswa yang menjadi korban pengeroyokan pulang ke sekretnya dan mengambil senjata tajam jenis parang lalu melakukan aksi balasan.
Namun, pihak kepolisian setempat melakukan mediasi dan mendamaikan kedua kelompok mahasiswa STIMIK Dipanegara. Sementara personel kepolisian masih melakukan penjagaan di lokasi bentrokan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan. []
Baca juga:
- Penampakan Alat Perang Mahasiswa UNM Makassar
- Pria Makassar Perlihatkan Alat Kelamin Gangguan Jiwa
- Pemotor Tewas Digilas Truk Tronton di Makassar