Pelajar Korban Amuk Massa Tiba di RSUD Siantar

Mobil ambulans Polres Labuhanbatu tiba di RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, membawa jenazah korban amukan massa
Korban Feri dimasukkan ke ruang Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, Jum,at 17 Mei 2019. (Foto: Tagar/Fernandho Pasaribu).

Pematangsiantar - Mobil ambulans Polres Labuhanbatu tiba di ruang Forensik Rumah Sakit Umum Daerah dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, membawa jenazah Feri, pelajar SMA Negeri 2 Labuhanbatu, korban amukan massa, Jumat 17 Mei 2019.

Irham Edy (54) warga Desa Ledong Timur, Kabupaten Asahan, paman korban mengatakan, mereka membawa korban untuk otopsi agar mendapat keadilan.

Karena korban, pelajar berusia 16 tahun itu diduga meninggal setelah mendapat serangan bertubi-tubi dari beberapa warga.

"Yang jelas, saya selaku Uwaknya gak rela melihat perlakuan seperti ini kan? Kalau kita mau melaporkan ke polisi, ya inilah jalannya. Aku kan cari keadilan anak aku. Jalan satu-satunya untuk mendapatkan keadilan, kami harus otopsi dia (jenazah korban)," ucapnya ditemui di halaman ruang forensik.

Baca juga: Pelajar SMA Labuhanbatu Tewas Diamuk Massa

Dijelaskannya, sebanyak empat pelaku pengeroyokan anaknya terlihat jelas dalam video yang sempat viral di media sosial. Tampak beberapa pria itu seperti kerasukan ketika melayangkan pukulan kepada dua orang yang diduga mencuri ayam.

"Banyak yang kesetanan, ke empat orang ini seperti kesetanan di video itu," katanya terkait video yang dilihatnya di sosial media.

Dia mengungkapkan, kejadian pengeroyokan sekitar pukul 03.00 WIB pada Kamis 16 Mei 2019. Beberapa jam korban mengalami pukulan telak di bagian pipi kiri, pipi kanan dan rusuknya. Korban kemudian dibawa ke Polres Labuhanbatu setelah dihajar massa.

Baca juga: Tiga Penganiaya Pelajar SMA Labuhanbatu Ditangkap

"Dia dikeroyok sekitar pukul 03.00 WIB, namun disampaikan ke polres pukul 05.00 WIB. Mereka memiliki beberapa waktu untuk menghakimi anakku. Kalau dari video yang viral itu terlihat jelas bagaimana mereka memperlakukan anakku," ucapnya sedih.

Sejauh ini tiga dari empat pelaku telah ditangkap kepolisian. Irham meminta keadilan atas apa yang membuat korban kehilangan nyawanya. "Membawa ke jalur hukum dan yang salah harus dihukum," ungkapnya sedih.

Sebelumnya diberitakan, Feri warga Jalan Simpang Mangga Bawah, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut tewas diduga diamuk massa.

Pelajar SMA Negeri 2 Rantau Selatan itu terlebih dulu ditangkap karena diduga mencuri ayam di Jalan Padang Pasir, Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Kamis 16 Mei 2019 sekitar pukul 02.00 WIB.

Setelah ditangkap, anak pasangan Aminuddin dan Dewi Liyanti itu dipukul dan ditendang sejumlah warga di tempat kejadian.

Baca juga: Pelajar Korban Amuk Massa Diotopsi ke Siantar

Diduga, lamanya kedatangan petugas Polres Labuhanbatu membuat massa leluasa bertindak anarkis.

Saat polisi datang dan membawa anak di bawah umur itu ke RSUD Rantauprapat guna pertolongan medis, pelajar kelas 1 SMA itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang membenarkan kejadian seorang pelajar diduga pencuri ayam tewas diamuk massa.

"Pelakunya sudah ada yang ditangkap dan sedang diproses," kata Frido. []

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.