Jakarta - Dua Siswi Madrasah Aliyah (MA) Putri PUI Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat berhasil memecahkan rumus perhitungan kasus Covid-19 yang belum berhasil dipecahkan di Indonesia. Bahkan perhitungan manual yang dilakukannya dengan menggunakan rumus tersebut ternyata hasilnya hampir persis dengan jumlah kasus harian Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta yang bersumber dari laman https://corona.jakarta.go.id/id dan http://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19.
Hasil perhitungan mereka kemudian dituangkan dalam karya ilmiah dan berhasil meraih Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-53 Bidang Ilmu Pengatahuan Teknik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kedua siswi yang berhasil meraih prestasi tersebut yakni Zulfa Siti Zakia dan Intan Nurmala dengan judul karya ilmiah "Model Dinamika Penyebaran Covid-19 pada Populasi tak Konstan dengan Pengaruh Vaksinasi".
"Dalam penelitian ini kami memecahkan persamaan diferensial orde 3 dari model SIR, sehingga didapatkan solusi semi-eksak untuk memprediksi penyebaran Covid-19 di Indonesia akibat pengaruh migrasi, vaksinasi dan varian," kata Zulfa, Selasa, 2 November 2021.
Untuk bisa memecahkan persamaan matematika modifikasi model SIR yang belum berhasil dipecahkan di Indonesia, Zulfa yang merupakan siswi kelas 11 ini melakukan pengembangan perhitungan kalkulus secara manual.
"Model SIR adalah model dasar yang digunakan untuk mempelajari perilaku penyakit menular," ujarnya.
Karya tulis ilmiah ini berawal dari kegelisahan Zulfa dan Intan dengan penyebaran kasus Covid-19 pada saat menjelang mudik dan Lebaran 2021 dan menjelang gelombang ketiga. Karena itulah, Zulfa dan Intan yang dibimbing oleh Pembina KIR MA Putri PUI Talaga, Mirda Prisma Wijayanto, MSi dan mentor dari Badan Riset dan Inovasi Nasonal, Dr Albertus Sulaiman memecahkan solusi model SIR (Susceptibles, Infected, Recovered) untuk memprediksi penyebaran Covid-19 gelombang ketiga.
Dalam penelitian ini kami memecahkan persamaan diferensial orde 3 dari model SIR, sehingga didapatkan solusi semi-eksak untuk memprediksi penyebaran Covid-19 di Indonesia akibat pengaruh migrasi, vaksinasi dan varian.
Intan mengungkapkan, tantangan penelitan ini adalah perlu kerja keras untuk membedah jurnal ilmiah bereputasi, belajar kalkulus dan komputasi Matlab karena materi tersebut tidak diajarkan di sekolah pada umumnya.
"Banyak ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan selama melakukan riset untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja BRIN ini," katanya.
Pembina KIR MA Putri PUI Talaga, Mirda Prisma Wijayanto, menambahkan, keterbatasan fasilitas laboratorium bagi pelajar dan sekolah yang ada di daerah tidak membatasi kreatifitas dan inovasi untuk terus berkarya bagi Indonesia.
"Bahkan penelitian ini tidak mengeluarkan biaya sama sekali," ungkapnya,
Dari prestasi yang telah diraih para pelajar ini, Prisma berharap setelah ini akan lebih banyak karya bidang teori dan komputasi yang dikembangkan para pelajar di daerah, khusus di Madrasah Aliyah (MA) Putri PUI Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
"Tentunya kami membutuhkan dukungan dari semua pihak," katanya.
Untuk kedepannya, Prisma berharap hasil penelitian dan inovasi para pelajar ini dapat menjadi bahan literasi ilmiah yang dapat menjadi rekomendasi untuk pengambilan kebijakan Pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk mengurangi penyebaran Covid-19. "Kami memberikan beberapa skenario yang berguna bagi pemerintah untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19 gelombang ketiga," ujarnya. []
Baca Juga
- Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Stadion Patriot Bekasi
- RS Asrama Haji Pondok Gede Mulai Beroperasi Tangani Pasien Covid-19
- Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Pelaku Sektor Jasa Keuangan
- Presiden Jokowi akan Pantau Vaksinasi Massal di Yogyakarta