Tarutung - Bonar Hasudungan Lumbantobing, 45 tahun, pegawai harian lepas Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bina Marga Sumatera Utara, ditemukan tak bernyawa di rumah kontrakannya, Jalan Raja Johannes, Desa Hapoltahan, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara pada Kamis, 22 Oktober 2020.
Bonar dikabarkan tiga hari lalu masih beraktivitas di Kabupaten Toba dengan rekan kerjanya. Dia mengontrak sendiri karena sudah tidak akur dengan istrinya sejak lima tahun silam.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Taput, Ajun Inspektur Satu Polisi Walfon Baringbing membenarkan penemuan jasad itu.
Walfon mengatakan, pihaknya telah menurunkan Unit Inafis bersama jajaran Polsek Sipoholon ke lokasi.
Mengingat situasi masih pandemi covid, koordinasi dengan Satgas Gugus Tugas Covid Tapanuli Utara pun dilakukan dengan mengenakan alat pelindung diri.
Walfon menjelaskan, diambil keterangan beberapa orang saksi, salah satunya bernama Sahat Sigalingging, teman korban satu kantor di UPT Bina Marga Sumatera Utara.
"Diperoleh informasi pada Senin kemarin, mereka masih sama bekerja di Kabupaten Toba. Bahkan pada pukul 21.00 WIB, saksi mengantar korban ke rumah kontrakannya," kata Walfon.
Lalu pada Selasa sekitar pukul 05.00 WIB, Sahat bermaksud menjemput Bonar untuk bekerja.
Korban sudah dibawa ke ruang mayat RSUD Tarutung sesuai dengan kesepakatan keluarga sebelum dimakamkan
Namun beberapa lama mengetuk pintu rumah, Bonar tidak menyahut sehingga Sahat pergi meninggalkannya.
Bau Busuk
Walfon menjelaskan, dari keterangan tetangganya, Bonar sudah dua hari terakhir tak ke luar dari rumah.
"Hari ini sekira pukul 13.00 WIB, tetangga korban mencium bau busuk dari rumah korban sehingga merasa curiga dan melaporkannya kepada pemilik rumah bernama Jetro Hutabarat. Pemilik rumah dan tetangga melaporkan kepada kepala desa dan menghubungi kepolisian," ungkap Baringbing.
Setelah polisi tiba di lokasi, bersama dengan warga dan kepala desa mendobrak pintu rumah.
Saat terbuka, ternyata Bonar sudah telentang di ruang tengah dalam keadaan tidak bernyawa dan mengeluarkan bau busuk.
Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan petugas, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Bonar.
Istri korban, Mariani Simorangkir, langsung turun ke lokasi kejadian setelah mendapat informasi tersebut.
Istri dan anak Bonar di hadapan petugas meneken surat pernyataan agar tidak dilakukan autopsi dan tidak curiga kematian Bonar karena dugaan tindak pidana.
"Saat ini korban sudah dibawa ke ruang mayat RSUD Tarutung sesuai dengan kesepakatan keluarga sebelum dimakamkan besok," kata Baringbing.
Karena Bonar sudah sempat membusuk, keluarganya sepakat agar pemakaman dilakukan pada Jumat, 23 Oktober 2020.[]