Pedagang Hewan di Jember Keluhkan Penutupan Pasar

Pedagang hewan di Jember mengeluhkan tidak adanya solusi dari Pemkab Jember terkait penutupan pasar hewan ternak yang sudah seminggu.
Komisi B DPRD Jember saat menerima aspirasi pedagang hewan ternak yang mengeluhkan penutupan pasar ternak, (Foto: Tagar/Hermawan)

Jember - Pedagang di sejumlah pasar hewan ternak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengeluhkan kebijakan penutupan pasar oleh Bupati Jember hingga beberapa minggu. Meski memahami, namun mereka menyayangkan tidak ada solusi konkret atas hilangnya mata pencaharian para pedagang.

"Pasar hewan ternak adalah urat kehidupan kami. Pemerintah hanya menutup saja, tanpa memberi solusi nyata," ujar Ketua Paguyuban Pedagang Hewan Ternak Jember, Prasetiono saat rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Jember, Senin, 11 Mei 2020.

Ada delapan pasar hewan ternak di Jember. Tapi hanya dua pasar yang boleh beroperasi.

Dalam pertemuan itu, Prastiono turut membawa sejumlah perwakilan dari masing-masing pasar hewan ternak yang ada di Jember. Komoditas dijual dalam pasar hewan ternak meliputi sapi, kambing dan domba.

"Ada delapan pasar hewan ternak di Jember. Tapi hanya dua pasar yang boleh beroperasi. Alasannya lucu, karena dua pasar itu milik pemerintah desa, sedangkan enam pasar yang ditutup karena berada di bawah Pemkab Jember," kata Prastiono.

Sejak diberlakukan penutupan pasar hewan, para pedagang sebenarnya sudah berupaya untuk berdialog dengan Pemkab Jember. 

"Kami disarankan untuk transaksi secara online. Ini lucu, mana bisa kita jualan sapi cuma disuruh kirim gambar lalu dikirim lewat kurir. Jualan sapi hidup itu pundaknya dipegang saja masih bisa salah, apalagi cuma lewat online," kata Prastiono.

Karakteristik perdagangan hewan ternak hidup, menurut Prastiono tidak bisa disamakan dengan komoditas lain seperti busana dan makanan konsumsi.

"Kita juga menyayangkan, pasar sayuran dan bahkan mal telah buka, tapi kenapa kami masih ditutup total. Di daerah lain sekitar Jember seperti Situbondo, Bondowoso dan Lumajang, pasar hewan ternak masih tetap buka kok," ujar Prastiono.

Para pedagang juga menyatakan siap memenuhi aturan protokol pencegahan Covid-19 asalkan pasar hewan ternak diizinkan beroperasi. "Ya misalkan di batasi jam bukanya, atau orang yang masuk, kami siap. Asal jangan ditutup total seperti sekarang," kata Prastiono.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jember Nyoman Aribowo yang menerima aspirasi para pedagang hewan ternak itu berjanji akan memperjuangkan nasib mereka ke pihak eksekutif. Nyoman menilai, pasar hewan ternak seharusnya tidak ditutup secara total.

"Saya juga bergelut di dunia peternakan, tapi fokus di peternakan sapi perah. Saya kaget kalau pasar hewan ternak tidak buka, karena pasar hewan ternak itu tempatnya luas, sehingga pengaturan jarak mudah dilakukan," tutur Nyoman.

Penerapan physical distancing juga dinilai Nyoman lebih mudah dilakukan di pasar hewan ternak dibandingkan pasar tradisional lainnya. "Biasanya pasar hewan ternak pintu masuknya cuma satu, sehingga kontrol pengaturan jarak, saya yakin sangat bisa dilakukan," kata Nyoman.

DPRD Jember, lanjut Nyoman, akan segera mengundang sejumlah instansi pada Rabu 13 Mei 2020 mendatang untuk membahas masalah ini. Diantaranya Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satgas Covid-19 Jember serta kepolisian.

"Penutupan total pasar hewan ternak seperti sekarang ini tidak memberi solusi. Kita harus berpikir solusi, bukan sekedar menutup. Tinggal bagaimana koordinasinya. Selama ini koordinasi di pemkab masih kurang," tutur politikus PAN tersebut. []

Berita terkait
RS Rujukan Covid-19 di Banyuwangi Bertambah Lima
Penambahan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Banyuwangi setelah disetujui oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Klaster Pasar Berisiko Penyebaran Covid-19 di Jatim
Gugus Tugas Covid-19 Jatim menemukan 86 orang di Pasar Bojonegoro dan 5 orang di Pasar Simo serta simo Gunung menunjukkan hasil rapid test reaktif.
Pedagang Positif Corona, 2 Pasar di Surabaya Ditutup
Selain menutup, Pemkot Surabaya langsung melakukan rapid test terhadap puluhan pedagang di Pasar Simo dan Simo Gunung.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.