PDIP Tak Setuju Jokowi Tiga Periode

Ahmad Basarah mengatakan Jokowi tidak pernah berpikir bisa menjadi presiden tiga periode
Ahmad Basarah. (Foto: Tagar/MPR)

Jakarta - Gagasan tentang masa jabatan presiden ditambah menjadi 3 periode ini jelas jauh dari pandangan dan sikap politik PDIP. Presiden Jokowi tidak pernah berpikir bisa menjadi presiden tiga periode dan PDIP juga menolak adanya narasi presiden dipilih Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Hal ini ditegaskan Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah dalam peluncuran hasil survei nasional SMRC bertajuk 'Sikap Publik Nasional terhadap Amendemen Presidensialisme dan DPD' yang dilakukan secara daring, di Jakarta, Minggu, 20 Juni 2021.

"Isu tiga periode ini kalau kita lihat subjeknya, Jokowi, bolak-balik beliau sudah mengatakan tidak pernah berpikir bisa menjadi presiden tiga periode," katanya dilansir Antara.

Presiden Jokowi, kata Basarah, menganggap bahwa orang-orang yang memunculkan gagasan tiga periode, mau cari muka.

"Dalam ungkapan satire, Presiden Jokowi menganggap orang-orang yang memunculkan gagasan 3 periode, mau cari muka, mau nampar muka saya dan ingin menjerumuskan saya. Jadi, kalau subjeknya saja sudah tidak mau, saya kira sangat tidak elok konstitusi kita dipermainkan hanya kepentingan orang per orang saja," ujarnya.

Selain itu, Wakil Ketua MPR ini mengatakan PDIP juga menolak adanya narasi presiden dipilih MPR.

Basarah mengatakan jika ada amandemen, PDIP ingin amandemen terbatas yakni supaya MPR bisa menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

"Sama sekali kita tidak pernah membahas presiden dipilih oleh MPR, sikap PDIP ini adalah amandemen terbatas, artinya tidak mau melebar ke mana-mana, hanya menambah satu ayat di pasal 3 UUD 1945 yaitu MPR diberikan wewenang untuk menetapkan haluan dan haluan pembangunan nasional," paparnya.


Jadi, kalau subjeknya saja sudah tidak mau, saya kira sangat tidak elok konstitusi kita dipermainkan.


Basarah menjelaskan adanya amandemen agar MPR menetapkan GBHN itu guna pembangunan nasional terus berlanjut. Sehingga, tambah dia, ketika pemimpin berganti program pembangunan nasional tidak berhenti. 

PDIP akan menarik diri dari agenda amandemen terhadap UUD 1945 jika mengarah kepada perubahan masa jabatan presiden.

"Kalau ada agenda itu secara tegas PDIP menarik diri dari agenda tersebut. Apalagi misalkan gagasan tentang masa jabatan presiden ditambah menjadi tiga periode. Ini jelas jauh dari pandangan dan sikap politik baik di MPR dan PDIP," tegas Basarah. []

Baca Juga: Jusuf Kalla Tak Boleh Calon, Tiga Pemohon Gugat Batasan Jabatan Presiden-Wapres Dua Periode

Berita terkait
Gerakan Jokowi Tiga Periode Manuver Inkonstitusional
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai, peresmian Seknas yang mengusung Jokowi tiga periode mengabaikan konstitusi yang berlaku.
Herzaky Demokrat: Presiden Tiga Periode Kembali ke Orde Baru
Politisi Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, manuver politik tiga periode berpotensi kembali ke era Orde Baru (Orba).
Presiden Tiga Periode Membuat Malaikat Jadi Iblis
Siklus presiden periode 1 seperti malaikat, periode 2 tampak aslinya, dan periode berikutnya akan murni menjadi koruptor. Opini Bagas Pujilaksono.