PBNU Sambut Kunjungan Habib Umar ke Indonesia

PBNU menyambut hangat kedatangan ulama karismatik asal Hadramaut, Yaman, Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat menerima kunjungan Habib Umar bin Hafidz Yaman, Senin (29/9) di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. (Foto: Instagram/@ahmadhelmyfaishalzaini)

Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut hangat kedatangan ulama karismatik asal Hadramaut, Yaman, Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz di lantai tiga Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin, 23 September 2019.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyebut pertemuan dengan Habib Umar tersebut membahas tentang Nahdlatul Ulama, Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), dan Islam wasathiyah.

“Beliau sangat-sangat NU karena (pengikut) Imam Asy’ari, Imam Syafi’i. Beliau bahkan sangat mendoakan NU, bahkan membaca kitab-kitab karya KH Hasyim Asy’ari di sana, diajar ke murid-muridnya,” kata Kiai Said seusai pertemuan.

Menurut Said, Habib Umar menyampaikan terima kasih kepada NU karena telah menjadi benteng Aswaja di Indonesia. Atas peran NU, Aswaja hingga kini tetap eksis dan kuat di Indonesia.

“Kalau enggak ada NU, mungkin Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia sudah hilang,” kata Said menirukan pernyataan Habib Umar.

Menurut penjelasan Said, Habib Umar mengungkapkan bahwa santri asal Indonesia yang ada di Yaman sekitar 1000 orang, dan santri-santri tersebut dikatakannya akan dipesankan oleh Habib Umar agar ketika kembali ke Indonesia untuk aktif di NU.

“Beliau akan mengkader, akan menggembleng santri-santri asal Indonesia agar kalau pulang ke Indonesia harus aktif di NU,” ujarnya.

Masih kata Said, jika Indonesia tidak memegang prinsip wasathiyah (moderat), maka mudah dirusak.  Indonesia tetap kuat walaupun diapit oleh dua negara non-muslim, yakni China dan Australia

“Kalau kita enggak wasathiyah, kita sudah diserang, tapi karena kita beprinsip wasathiyah, maka mereka menghormati kita,” kata Kiai Said kepada Habib Umar.

Diketahui, turut mengikuti pertemuan itu, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, H Eman Suryaman, H Marsudi Syuhud, dan Katib Syuriyah PBNU KH Nurul Yaqin Ishaq. []

Berita terkait
Said Aqil Siradj Dorong Aparat Tindak Kelompok Radikal
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2010-2020 Said Aqil Siradj meminta pemetintah, khususnya aparat menindak kelompok radikal.
Said Aqil Jadi Wakil Presiden Organisasi Agama Sedunia
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj terpilih menjadi wakil presiden di Religion for Peace, sebuah organisasi perkumpulan agama-agama sedunia.
Said Aqil: Undang-undang KPK Memang Layak Direvisi
Ketua PB NU Said Aqil Siroj menyebut Undang-Undang KPK layak direvisi lantaran telah berusia lebih dari sepuluh tahun.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.