Jakarta - Presiden Jokowi mempersiapkan lumbung pangan nasional sebagai cadangan logistik di Kalimantan Tengah. Lumbung seluas 165 ribu hektare itu dipersiapkan dalam rangka mengantisipasi datangnya krisis pangan yang diprediksi oleh FAO, organisasi pangan dan pertanian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Saya kira kita tahu semuanya, FAO sudah mengeluarkan peringatan bahwa krisis pangan akan melanda dunia karena pandemi juga karena memang adanya musim yang tidak bisa diatur dan diprediksi. Oleh sebab itu, kita menyiapkan sekarang ini yang namanya cadangan logistik nasional," kata Presiden Jokowi di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis, 9 Juli 2020.
FAO sudah mengeluarkan peringatan bahwa krisis pangan akan melanda dunia
Lokasi yang pertama ditinjau Presiden untuk menjadi daerah yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa tersebut terletak di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menerima pemaparan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelum meninjau lahan-lahan yang akan bakal menjadi lumbung pangan nasional.
Baca juga:
- Pakai Kalung Antivirus Corona, Mentan Diolok di DPR
- Pulihkan Ekonomi, Jokowi Genjot Proyek Tol Sumatera
Lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas direncanakan menempati lahan potensial seluas 20.704 hektare. Dari jumlah tersebut, lahan yang telah fungsional mencapai 5.840 hektare.
Secara keseluruhan, terdapat kurang lebih 165.000 hektare lahan potensial di Kalimantan Tengah yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional tersebut. Saat ini lahan seluas 85.500 hektare dari jumlah keseluruhan itu merupakan lahan fungsional yang sudah berproduksi tiap tahunnya.
Selain Menteri Syahrul, hadir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat.
Setelah meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas, Presiden bersama rombongan meninjau lokasi pengembangan serupa yang ada di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau. Di kabupaten tersebut, terdapat kurang lebih 10.000 hektare lahan potensial yang nantinya akan dikembangkan menjadi lumbung pangan baru.[]