Jakarta - Presiden Jokowi terus mendorong kebijakan Padat Karya Tunai di daerah-daerah untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Hal itu dilakukan sebagai upaya membantu bagi masyarakat yang terdampak di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Jokowi menegaskan upaya dalam meningkatkan program padat karya itu tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Proyek padat karya yang ditinjau masih berada di dalam kawasan pengembangan lumbung pangan nasional di Kabupaten Pulang Pisau .
Dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, yang diterima Tagar, dalam kunjungannya ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, (Kalteng), Kamis, 9 Juli 2020, Jokowi meninjau pelaksanaan program padat karya yang ada di salah satu lokasi.
Jokowi dalam kunjungan kerja kali ini juga menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dengan para pekerja Padat Karya Tunai.
"Proyek padat karya yang ditinjau masih berada di dalam kawasan pengembangan lumbung pangan nasional di Kabupaten Pulang Pisau dan merupakan bagian dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) yang bertujuan menyediakan air bagi kawasan pedesaan dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi desa," kata Jokowi, Kamis, 9 Juli 2020.
Presiden menuturkan secara nasional, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 11,3 triliun untuk pelaksanaan program Padat Karya Tunai pada tahun 2020, di 23.392 lokasi pengerjaan.
"Diperkirakan terdapat kurang lebih 612.956 pekerja setempat yang dapat diberdayakan dalam program ini," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan untuk Pulau Kalimantan sendiri, pemerintah mengalokasikan Rp 865,35 miliar untuk program Padat Karya Tunai di 1.537 lokasi pengerjaan dengan harapan dapat memberdayakan sebanyak 43.016 pekerja setempat dengan durasi pengerjaan proyek selama 30 hingga 100 hari.[]