Pawai Obor Warnai Tahun Baru Islam, MUI: Harap Bawa Kedamaian

MUI menyerukan untuk mengembangkan sikap toleransi, menjaga keseimbangan, tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit.
Umat muslim mengikuti pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (10/9) malam. (Foto: Ant/Sigid Kurniawan)

Jakarta, (Tagar 11/9/2018) – Menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriah, umat Islam di pelbagai daerah merayakannya dengan ragam acara.

Di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, ribuan pelajar dari SD, SMP, SMA, dan sekolah sederajat mengikuti pawai. Ribuan pelajar ini, Selasa (11/9), berkumpul di Lapangan Jenderal Ahmad Yani, masing-masing barisan mewakili setiap sekolah dan mulai bergerak pada 07.00 WITA.

Ribuan pelajar yang semuanya mengenakan baju muslim baik pelajar putra maupun putri menyelusuri jalan protokol di Tanjung Selor, Bulungan, Ibu Kota Kalimantan yaitu melewati Jalan A Yani, Jalan Soeyono, Jalan Pelabuhan, Jalan Pahlawan hingga Jalan Kolonel Sutadji dan berakhir di Lapangan Agatis.

KUDUS, PAWAI 1 MUHARRAM 1440Warga membawa obor saat mengikuti pawai obor menyambut Tahun Baru Islam di Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Senin (10/9/2018). Pawai obor yang diikuti ribuan umat Islam tersebut sebagai suka cita menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah serta sebagai syiar agama Islam. (Foto: Ant/Yusuf Nugroho)

Selain mengenakan busana muslim, setiap barisan membawa ciri khas masing-masing, antara lain musik rebana, berbagai kendaraan hias, umbul-umbul, serta bendera dan poster tentang Islam.

Terdengar seruan menggunakan pengeras suara tentang sejarah singkat lahirnya Tahun Hijrah atau Tahun Islam, juga diingatkan tentang pentingnya menjaga persatun dan kesatuan NKRI.
Terdengar juga seruan, Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin adalah agama cinta damai serta menghargai agama yang lain di "Benuanta".

Ribuan warga berjajar di sepanjang jalan yang dilalui untuk menyaksikan pawai yang dimeriahkan sejumlah drumband membawa lagu-lagu Islami.

Di Aceh

Di Aceh, warga di Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, menyambut Tahun Baru Islam dengan melakukan pawai obor keliling seperti yang dilakukan oleh warga di Gampong Blang Peuria. Mereka membawa obor berkeliling desa hingga ke ibukota kecamatan pada Senin (10/9) malam.

PAWAI OBOR DI JAMBIPelajar menyemburkan bahan bakar minyak ke dekat obor saat mengikuti pawai Tahun Baru Islam di Telanaipura, Jambi, Senin (10/9/2018) malam. Pawai yang diikuti ratusan pelajar, kelompok warga, dan perwakilan instansi tersebut dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriah. (Foto: Ant/Wahdi Septiawan)

Ratusan warga yang berkeliling menyambut Tahun Baru Islam tersebut, terdiri atas kalangan santri dari beberapa balai pengajian dan pemuda setempat.

Ketua Pemuda Gampong Blang Peuria Nardy mengatakan, pawai obor yang dilakukan oleh warga desanya dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam baru pertama kali dilaksanakan.

Dia menyebutkan, tujuan dilakukannya pawai obor adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kepeduliaan terutama generasi muda dalam memeriahkan masuknya tahun Islam. “Ya dengan pawai obor ini kita mengajak seluruh masyarakat desa, terutama kaum muda untuk bersama memeriahkan tahun baru Islam,” jelas Nardy.

PEKALONGAN, PAWAI OBOR TAHUN BARU ISLAMWarga mengikuti pawai 1.000 obor di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (10/9/2018) malam. Pawai obor tersebut dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H. (Foto: Ant/Harviyan Perdana Putra)

Dia mengatakan, antusias warga yang ingin bergabung mengikuti pawai obor sangat besar. Buktinya, sebanyak 300 obor yang disediakan panitia tidak mencukupi. Bahkan peserta diperkirakan mencapai 500 orang lebih.

Seorang warga Blang Peuria, Ramadhani mengungkapkan, dirinya sangat senang dengan adanya pawai obor, karena baru pertama kali dilakukan di desanya dan sangat positif untuk memupuk semangat kebersamaan generasi muda dalam merayakan Tahun Baru Islam.

Di Papua

Sementara di Biak, sekitar 3.000 warga siswa Muslim dari berbagai sekolah, anggota majelis taklim dan prajurit TNI/Polri di Kabupaten Biak Numfor, Papua mengikuti jalan sehat bersama memeriahkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah, Selasa.

Kegiatan jalan sehat diselenggarakan oleh gabungan pengurus takmir masjid se-kota Biak dilepas oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Biak Haji Saepuddin di Masjid Agung Baiturrahman.

SURABAYA BERSHALAWATRibuan umat Islam mengikuti Surabaya Bershalawat di ruas Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/9/2018) malam. Kegiatan itu untuk menyambut Tahun Baru Islam 1440 H. (Foto: Ant/Didik Suhartono)

Haji Saepuddin berharap kegiatan jalan sehat bersama dalam rangka menyeramakkan perayaan Tahun Baru Islam ini dapat mempererat tali silaturahmi antar-warga muslim.

"Saya mewaliki pengurus Dewan Masjid Indonesia Biak berterima kasih dengan kegiatan jalan sehat bersama karena telah mengikat tali silaturahmi antara takmir masjid, ormas Islam dan majelis taklim," ungkap Saepuddin.

Ketua Takmir Masjid Agung Baiturahman Biak Haji Husin Tamher juga menyampaikan terima kasih atas peran serta warga muslim Biak mengikuti acara jalan sehat tersebut.

"Dengan jalan sehat bersama tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi menjadi sarana menjaga hubungan persaudaraan antar sesama jamaah masjid, ormas Islam serta pejabat pemerintah dan komandan TNI/Polri," ujar Husin Tamher.

Jalan sehat bersama ini diikuti juga oleh Komandan Pangkalan Udara Manuhua Biak, Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, Staf Ahli Bupati Biak Abdul Kahar, Ketua DMI Haji Saepuddin, Ketua PHBI periode 2014-2017 Andi Firman Madjadi.

Selepas acara jalan sehat, panitia penyelenggara membagikan puluhan hadiah undian berupa jam dinding, seterika, penanak nasi elekktrik, dispenser, televisi, mesin cuci, kupon makan gratis, kupon cuci pakaian, sepeda dan antena parabola.

Perayaan Tahun Baru Islam juga berlangsung meriah di berbagai daerah lainnya di Indonesia seperti terlihat dalam galeri foto.

Bawa Kedamaian

Adapun Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada kaum Muslimin, agar menyambut Tahun Baru Islam dengan penuh keimanan, ketakwaan, keikhlasan serta senantiasa mengharap ridho Allah Swt dalam suasana hati yang sejuk, tenang, dan damai.

"Kami berharap semoga di tahun 1440 Hijriah ini kita semua dapat meningkatkan amal kebajikan agar dapat memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi umat manusia, bangsa dan negara," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa.

PALEMBANG, ZIKIR AKBAR TAHUN BARU HIJRIAHRibuan warga Kota Palembang melakukan zikir akbar Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1440 H di Masjid Agung Palembang, Sumsel, Senin (10/9/2018). Zikir akbar ini dilakukan warga bersama ulama, TNI, Polri, serta jajaran pemerintah provinsi Sumsel dan Kota Palembang. (Foto: Ant/Feny Selly)

Pihaknya menyeru kepada kaum muslimin untuk mengembangkan sikap toleransi, menjaga keseimbangan dan bersikap adil dalam menjalankan ajaran agama agar tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit demi mewujudkan persaudaraan Islam dan persatuan umat.

Pihaknya pun mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengembangkan wawasan kebhinnekaan sejati, menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun, harmonis, saling menghormati, mencintai dan menolong dalam semangat persaudaraan kebangsaan.

Terlebih di tahun politik saat ini, Zainut meminta semua pihak khususnya elit politik agar bisa menahan diri dalam mengekspresikan sikap politiknya termasuk dalam menyampaikan pendapat agar tidak membuat suasana semakin panas dan penuh dengan kecurigaan.
Menurut dia, perbedaan pilihan politik tidak harus diwarnai dengan saling menjelekkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian.

"Karena hal tersebut selain tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, juga dapat menimbulkan gesekan dan retaknya bangunan kebangsaan kita. Jadikanlah perbedaan aspirasi politik sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tetap terpelihara," ujarnya.

Dia pun menyoroti tentang tujuan dibentuknya NKRI yakni untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

PAWAI OBOR DI BANDUNGRatusan anak mengikuti pawai obor di Desa Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (10/9/2018) malam. Pawai obor tersebut dalam rangka menyambut pergantian Tahun Baru Islam satu Muharram 1440 Hijriah yang jatuh pada Selasa (11/9/2018). (Foto: Ant/Raisan Al Farisi)

"Tujuan yang luhur tersebut, menurut pandangan kami belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Pihaknya pun meminta pemerintah agar sungguh-sungguh bekerja dan berpihak kepada kepentingan rakyat kecil sehingga kesenjangan dan ketidakadilan dapat segera diatasi.

Terakhir, seperti dilansir Antaranews, MUI mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia agar menjadikan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah sebagai tahun kepedulian sosial terhadap sesama.

MUI mengimbau kepada para dermawan, pengusaha baik BUMN maupun swasta untuk menggalang solidaritas nasional untuk meringankan beban penderitaan para korban gempa bumi, khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Hal tersebut sebagai bentuk refleksi dari nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, kepedulian, dan saling menolong antarsesama dalam kebaikan dan ketakwaan untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang adil, bahagia, sejahtera lahir dan batin. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.