Jakarta - Paus Fransiskus memuji kehebatan Perdana Menteri (PM) Jerman, Angela Merkel, kemudian mengutip pernyataan yang dia pikir merupakan ucapan Merkel tentang situasi Afganistan. Pernyataan itu sebenarnya dilontarkan oleh Vladimir Putin.
Paus Fransiskus mengira dia mengutip Kanselir Jerman Angela Merkel, yang disebutnya sebagai "salah satu tokoh politik terbesar dunia," ketika dia mengkritik keterlibatan Barat di Afganistan, pada Rabu, 1 Agustus 2021.
Sebaliknya, Paus justru mengutip Presiden Rusia Vladimir Putin ketika mengatakan kepada seorang pewawancara radio: "Hal ini diperlukan untuk mengakhiri kebijakan intervensi yang tidak bertanggung jawab dari luar dan membangun demokrasi di negara lain, mengabaikan tradisi masyarakat."
Putin mengatakan kata-kata ini sebagai bentuk kritik pedasnya terhadap kebijakan AS terkait Afganistan selama konferensi pers dengan Merkel pada 20 Agustus 201`.
Dalam konferensi pers yang sama, Merkel mengakui bahwa operasi AS selama 20 tahun tidak berhasil menciptakan masa depan baru yang pasti bagi Afganistan, tetapi mengakui bahwa perang telah membuat perbedaan.
Paus mengungkapkan keyakinannya bahwa walau penarikan pasukan Barat diperlukan, tetapi cara itu telah menciptakan krisis kemanusiaan yang sebenarnya bisa dihindari.
"Sejauh yang saya lihat, tidak semua kemungkinan diperhitungkan di sini ... atau begitulah tampaknya, saya tidak ingin menilai. Saya tidak tahu apakah akan ada peninjauan atau tidak, tetapi yang pasti ada banyak penipuan mungkin dari pihak otoritas baru (Taliban). Saya katakan penipuan atau banyak kenaifan, saya tidak mengerti," kata Paus.
Merkel akui operasi AS membawa perubahan. Juru bicara Merkel, Steffen Seibert, menolak mengomentari secara khusus terkait kesalahan Paus saat mengutip. Seibert hanya mengatakan kepada wartawan di Berlin bahwa sikap nyata kanselir mengenai konflik itu sudah diketahui.
Dalam pidato baru-baru ini di parlemen, Merkel menggemakan pernyataan serupa yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden dengan menyatakan bahwa salah satu tujuan perang adalah untuk mencegah teroris menggunakan Afganistan sebagai basis untuk merencanakan serangan dalam skala yang sama seperti 11 September 2011. Tujuan itu telah tercapai.
Merkel menambahkan bahwa misi di Afganistan juga telah melindungi hak-hak perempuan, mengizinkan anak perempuan pergi ke sekolah, menyediakan air bersih untuk minum dan listrik ke daerah pedesaan, dan secara drastis mengurangi angka kematian anak.
Paus Fransiskus belum mengakui kecerobohan itu, tetapi stasiun radio Spanyol yang mewawancarai Paus mengatakan bahwa mereka telah memeriksa seluruh wawancara itu sendiri sebelum ditayangkan. (pkp/gtp)/dw.com/id. []
Paus Serukan Gencatan Senjata dan Perundingan di Afghanistan
Paus Sampaikan Kekhawatiran Luar Biasa Atas Situasi di Afghanistan
Paus Tidak Meminta Maaf Seperti Permintaan PM Kanada
Ditemukan 215 Kerangka Anak-anak Penduduk Asli di Kanada