Tobasa - Keluarga dan keturunan Mayjend (Anumerta) DI Panjaitan mendirikan monumen patung DI Panjaitan di tanah kelahirannya, Desa Natolu Tali, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Pendirian monumen ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh pihak keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga pemerintah dari Kabupaten Toba Samosir, Sabtu 24 Agustus 2019.
Chaterine boru Panjaitan, anak pertama DI Panjaitan yang menyaksikan perisitwa detik-detik kematian ayahnya mengungkapkan rasa terima kasih dan syukurnya atas pendirian monumen patung ayahnya itu.
"Terima kasih banyak untuk semua pihak yang terlibat dalam pendirian monumen ayah saya ini," ucap Chaterine di sela peletakan batu pertama tersebut.
Ini akan dibangun secara bertahap. Jadi nanti akan ada home stay dan juga semacam kampung adat
Keluarga sangat berharap, ke depan monumen yang berdiri di atas lahan hampir satu hektare ini dapat menjadi ikon di tanah kelahiran DI Panjaitan.
"Jadi semoga ini menjadi lokasi wisata yang akan mendapat dampak yang baik bagi masyarakat sekitar," ujar Raja Musa Panjaitan, adik kandung DI Panjaitan saat memberi kata sambutan.
Monumen patung DI Panjaitan yang akan dibangun setinggi delapan meter dan terbuat dari perunggu. Pendirian monumen direncakan selesai pada Januari tahun mendatang.
Selain monumen patung, di lokasi tersebut juga akan didirikan ruangan doa, museum, perpustakaan, ruang diorama dan juga home stay.
"Ini akan dibangun secara bertahap. Jadi nanti akan ada home stay dan juga semacam kampung adat. Dan untuk museum itu, itu khusus museum DI Panjaitan," ujar Riri Panjaitan, selaku ketua panitia pembangunan monumen. []