Pasukan AS Ditarik China Akan Perluas Program di Afghanistan

China akan memperluas program di Afghanistan pasca penarikan pasukan AS, begitu juga dengan Rusia akan jadikan hal itu kesempatan rebut pengaruh
Jenderal Frank McKenzie, Panglima Komando Sentral AS (Foto: voaindonesia.com/CENTCOM)

Jakarta – Para pejabat militer dan analis keamanan mengantisipasi penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan akan menjadi kesempatan bagi China dan Rusia berebut pengaruh di sana.

“Afghanistan jelas sebuah tempat yang diminati oleh China,” kata Jenderal Frank McKenzie, panglima Komando Sentral AS atau CENTCOM, ketika diwawancarai VOA di Mesir pada Selasa, 15 Juni 2021.

Dia mencatat kebijakan agresif China dalam hal pembangunan infrastruktur di seluruh Asia, dan mengatakan, “di mana saja Anda lihat proyek-proyek ini di Timur Tengah, di sana kenyataannya negara-negara ini rentan. Saya rasa Afghanistan akan menjadi salah satu area seperti itu sementara kita melangkah maju.”

menlu chinaIlustrasi: Menlu China Wang Yi juga melakukan kunjungan ke tiga negara Teluk, termasuk Uni Emirat Arab (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Jenderal purnawirawan Joseph Votel, mantan panglima CENTCOM mengatakan kepada VOA, tidak mengejutkan bahwa baik China maupun Rusia akan berminat untuk mengisi “kekosongan” yang tercipta akibat penarikan pasukan AS.

“Kita akan lihat lebih banyak hal seperti itu,” kata Votel, dan ditambahkannya, ketika kehadiran militer AS hilang, Amerika harus memastikan tatanan diplomatik kita sudah tertib lewat dutabesar yang dikonfirmasi, serta tim-tim Deplu dengan sumber daya yang baik dan ditempatkan di dalam negara itu yang mampu membela dan mendukung kepentingan AS.

menlu china iranIlustrasi: Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (kiri), dan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif meneken perjanjian antar kedua negara (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Selama bertahun-tahun, China sudah memperluas kekuatan ekonominya lewat Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) di seluruh dunia, dengan menyediakan infrastruktur dalam jangka pendeknya, dan sebagai imbalannya rencana pembayaran kembali berjangka panjang yang mengakibatkan negara-negara itu semakin bergantung kepada China.

Beijing sudah mengatakan, pihaknya hendak memperluas programnya di Afghanistan (jm/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
China Danai Perbaikan Sebuah Landasan Terbang di Pasifik
China danai proyek perbaikan landasan terbang di sebuah Kepulauan di Pasifik membuat AS dan Australia khawatir
Akibat Resesi Sri Lanka Bergantung pada China dan India
Sri Lanka yang dilanda resesi melobi India dan China agar mau menegosiasikan ulang pembayaran utang negeri itu
China dan Malaysia Sepakat Jalin Kerja Sama Belt and Road
China dan Malaysia membuat konsensus kerja sama “Belt and Road,” Menlu Malaysia sebut Malaysia dan China adalah keluarga