Sorong - Pasca insiden kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Sorong, Papua, oleh sekelompok massa pada Senin 19 Agustus 2019 sore, lapas kekurangan stok makanan.
Hal itu diakui Kepala Lapas Kelas II B Sorong, Nunus Ananto, Selasa 20 Agustus 2019.
Menurut dia, kekurangan stok bahan makanan terjadi karena jalan menuju lapas masih diblokade massa aksi yang melakukan aksi protes kejadian di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Akibatnya distribusi makanan ke dalam lapas menjadi terganggu. "Karena jalan masin dipalang massa, kami juga terkendala bahanan makanan untuk ratusan napi di sini," kata dia.
Kami berharap narapidana yang kemarin ke luar dapat kembali ke lapas dengan sukarela
Pasca kebakaran, aset lapas yang terbakar, hanya di bagian perkantoran, sedangkan blok-blok kamar narapidana masih aman.
"Sementara ini masih aman di Lapas. kita harapkan pemblokiran jalan dibuka biar bahan makanan untuk narapidana bisa diantar," kata dia.
Selain itu, sejumlah narapidana lapas yang sempat kabur guna menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran, sebagian sudah kembali ke lapas.
Menurut Nunus, para narapidana ada yang datang secara sukarela dan beberapa diantarkan pihak keluarga.
"Kami berharap narapidana yang kemarin ke luar, dapat kembali ke lapas dengan sukarela," ujarnya. []