Aceh (Tagar 22/2/2018) - Pasca erupsi Gunung Sinabung, harga cabai di Banda Aceh naik sekitar Rp7.000 hingga Rp10.000. Kenaikan harga cabai itu karena kurangnya pasokan cabai di Provinsi Aceh yang diambil dari wilayah Aceh Tengah dan Karo, Sumatera Utara.
Seperti terlihat di Pasar Peunayong, Banda Aceh. Harga cabai biasanya dijual Rp30.000 perkilogram dan kini naik menjadi Rp37.000-Rp40.000/Kg.
Seorang pedagang cabai di Pasar Peunayong, Banda Aceh, Abdullah mengatakan, pasokan cabai di Banda Aceh dalam dua hari terakhir mulai menipis akibat tidak ada kiriman dari Karo, Sumatera Utara.
Selain itu, kata dia, petani cabai di Aceh Tengah juga menjual cabai mereka hingga ke Sumatera Utara.
"Petani cabai di Aceh membawa cabai mereka yang sudah dipanen ke Sumatera Utara. Di sana bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi," kata Abdullah saat ditemui wartawan, Kamis (22/2).
Selain cabai, komoditi lain juga mengalami kenaikan harga seperti bawang merah, tomat, kol, kentang dan lainnya. Namun kenaikannya tidak terlalu signifikan. Rata-rata hanya naik Rp500 hingga Rp1000 dari harga biasanya.
"Sekarang daya beli masyarakat mulai berkurang karena harganya yang mahal. Kita memprediksi kondisi seperti ini hingga seminggu ke depan," ungkap Abdullah.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu 5 kilometer. Petugas Pos Pengamat Gunung Sinabung, Umar Rosadi, mengatakan erupsi terjadi pukul 08.56 WIB, Senin (19/2/2018). Selain erupsi, terjadi awan panas guguran.
"Erupsi pukul 08.56 WIB. Erupsi besar disertai suara gemuruh. Kolom abu (erupsi) 5 kilometer," kata Umar saat dikonfirmasi.(fzi)