Pemko Lhokseumawe Canangkan Program Tanam Cabai dan Kembangkan Kebun Bawang Merah

Pj Wali Kota Lhokseumawe Canangkan Gerakan Tanam Cabai dan kembangkan kebun bawang merah untuk atasi inflasi karena harga pangan
Pj Wali Kota Lhokseumawe A. Hanan, SP, MM, dan Sekda Kota Lhokseumawe T. Adnan, SE, mengajak seluruh lapisan elemen masyarakat, instansi, lembaga dan perusahaan untuk mendukung program “Ayo Sukseskan Gerakan Tanaman Cabai” (Foto: TAGAR/Dok/Pemko Lhokseumawe)

TAGAR.id, Kota Kota Lhokseumawe, Aceh – Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengembangkan tanaman bawang merah dan cabai untuk mendukung ketahanan pangan.

Selain itu gerakan memasyarakatkan tanam cabai ini juga terkait dengan upaya untuk mengendalikan inflasi akibat harga bahan pangan dan untuk meningkatkan ketersediaan komoditas pangan di tingkat rumah tangga.

“Kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat, mari kita optimalkan pemanfaatan lahan pekarangan ataupun lahan yang tersedia melalui gerakan penanaman cabai di lingkungannya masing-masing, paling tidak untuk masak sehari-hari tidak perlu lagi membeli,” kata A Hanan, SP, MM, Pj Wali Kota Lhokseumawe (2/4/2024).

Pemko Lhokseumawe tanam cabaiPj Walikota Lhokseumawe A. Hanan, SP, MM, menyerahkan simbolis Bibit Cabai kepada Sekda Kota Lhokseumawe, T. Adnan, SE, turut disaksikan para pejabat utama Sekda Kota Lhokseumawe dalam rangka “Ayo Sukseskan Gerakan Tanaman Cabai” (2/4/2024) (Foto: TAGAR/Dok/Pemko Lhokseumawe)

Langkah konkret yang dijalankan adalah bagi setiap ASN di lingkungan Pemko Lhokseumawe dicanangkan program menanam cabai 5 pohon di lahan kosong atau pekarangan rumah masing-masing.

Hanan minta kepada camat dan kepala desa untuk bersinergi bersama tokoh masyarakat gampong dan pihak terkait untuk mendorong dan mengajak serta memantau masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan dan kebun melalui gerakan penanaman cabai serta kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga lainnya.

Untuk itu setiap ASN diharapkan menanam cabai minimal dalam lima polybag. Setiap ASN juga diminta untuk mengajak tetangga di sekitar untuk ikut menanam cabai.

Hanan berharap dengan Gerakan Penanaman Pohon Cabai ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan lahan yang ada untuk kegiatan pertanian. “Penanaman cabai di rumah masing-masing ASN juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Hanan dengan penuh harapan.

Hanan serahkan bibit bawang merahPj Wali Kota Lhokseumawe A. Hanan, SP, MM, menyerahkan bibit bawang merah kepada Sekretaris Kelompok Inovasi Tani Mandiri Blang Buloh Hamdani. Bibit bawang merah akan ditanam di Lahan Desa Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe (6/1/2024). (Foto: TAGAR/Dok/ Fotografer Laung)

Sebelumnya, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Pemko Lhokseumawe memanfaatkan lahan kosong yang disulap dengan ditanami bibit bawang merah seluas 10 hektare lima titik terpisah di Desa Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (6/1/2024).

“Kegiatan tanam bawang merah ini perdana dilakukan bersama kelompok Inovasi Tani Mandiri Blang Buloh, sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidur, tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Hanan.

hanan tanam bawang merahPj Wali Kota Lhokseumawe A. Hanan, SP, MM (tengah kanan) bersama Forkopincam bersiap melakukan tanam bawang merah di Lahan Desa Blang Buloh, Kec Blang Mangat, Kota Lhokseumawe(6/1/2024). (Foto: TAGAR/Dok/Fotografer Laung)

Sebanyak 7.500 kg bibit bawang merah dan 3,5 ton pupuk disedikan yang merupakan bantuan anggaran tahun 2023 dari Kementerian Pertanian.

Diperkirakan hasil panen produksi bawang merah bisa dari 10 hektare lahan mencapai 13 ton. Selain lahan yang subur, perawatannya juga akan terus dikawal khusus oleh penyuluh pertanian (Laung). []

Berita terkait
Pemko Lhokseumawe Sulap 10 Hektare Lahan Kosong Jadi Kebun Bawang Merah
Pemko Lhokseumawe sulap 10 hektare lahan kosong jadi sentral bawang merah untuk tingkatkan ekonomi masyarakat