Partai Gelora Indonesia Terpikat dengan Bintang Emon

Petinggi Partai Gelora Fahri Hamzah tertarik dengan gaya Bintang Emon mengkritik penegak hukum. Fahri mengatakan, komika ini patut diberi tempat.
Bintang Emon. (Foto: Instagram/@bintangemon)

Jakarta - Komika Bintang Emon rupanya menarik perhatian petinggi Partai Gelora Indonesia. Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengapresiasi Bintang Emon sebagai pemuda yang peka terhadap masalah bangsa.

"Saudara Bintang Emon, dia melihat kasus Novel Baswedan ini sudah bertahun-tahun, putar sana putar sini, undur sana undur sini, setelah sekian tahun, jaksa datang, tapi cuman memberikan tuntutan satu tahun," kata Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini dalam diskusi bertajuk "Antara Riuh-Keruh Media Sosial dan Kebebasan Berpendapat: Bagaimana Menertibkan?" secara virtual, Jakarta, Sabtu, 20 Juni 2020.

Fahri menilai kritik Bintang Emon atas proses hukum terhadap penyerang penyidik KPK Novel Baswedan mewakili suara rakyat. Oleh karena itu pemerintah seharusnya mendukung anak muda 24 tahun ini karena kontribusinya berupa kritik. 

"Kalau ada anak-anak muda yang mulai mengkritik pemerintah dengan gaya dia yang baru dan sebagainya itu harus disyukuri dan dinikmati, diberi tempat," ujarnya.

Kalau ada anak-anak muda yang mulai mengkritik pemerintah dengan gaya dia yang baru dan sebagainya itu harus disyukuri dan dinikmati, diberi tempat

Tututan jaksa penuntut umum terhadap penyerang Novel Baswedan, bagi Fahri, merupakan ironi dalam negara. Mantan Wakil Ketua DPR ini meminta lembaga hukum di negara ini memperbaiki diri.

"Come on, harusnya negara yang introspeksi. Kenapa dalam negara kayak gini, kok hukum dijadikan sandiwara," ujarnya.

Sebelumnya, Bintang Emon mengunggah video di akun Instagram miliknya @bintangemon. Dalam videonya, pemuda kelahiran Jakarta ini menilai motif pelaku penyiraman air keras yang mencederai mata Novel Baswedan tidak masuk akal.

"Katanya nggak sengaja? Kok bisa sih kena muka? Gravitasi pasti ke bawah, (kalau niatnya) nyiram badan enggak mungkin ke muka. Kecuali Pak Novel Baswedan jalannya handstand (berjalan dengan dua tangan) bisa lo protes. Pak Hakim, saya niatnya nyiram badan cuma gegara jalannya betingkah, jadi kena muka, bisa masuk akal," kata Bintang Emon dalam video yang diunggah pada Jumat, 12 Juni 2020.

Pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara kamis silam, tim jaksa penuntut umum (JPU) yang terdiri dari Ahmad Patoni, Satria Irawan dan Robertino Fedrik Adhar Syaripuddin menyatakan terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir tidak sengaja menyiramkan air keras ke mata korban. Kedua terdakwa hanya ingin memberikan pelajaran kepada Novel lantaran penyidik KPK itu dianggap mengkhianati institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Niat terdakwa menyiram badan Novel tapi, kata jaksa, matanya yang kena.[]

Baca juga;

Berita terkait
Profil dan Fakta Komedian Bintang Emon
Bintang Emon menjadi gunjingan di media sosial gara-gara postingannya tentang Novel Baswedan. Pernah bermain dalam sejumlah film
Bahas Novel Baswedan, Bintang Emon Banjir Pujian
Anji Drive dan Vidi Aldiano memuji nyali Bintang Emon yang membahas kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Istana: Jangan Tiap Hal Jokowi Diminta Ikut Campur
Istana menganggap Presiden Jokowi tak perlu turun tangan dalam perkara Novel Baswedan meski proses hukumnya dianggap janggal.