TAGAR.id - Para pemilih Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS) memulai proses pemungutan suara untuk menominasikan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden AS dari partai mereka pada hari Kamis (1/8/2024), untuk maju menghadapi mantan Presiden Donald Trump November mendatang.
Sebanyak hampir 4.000 aktivis dan politisi Partai Demokrat mengirimkan tanda tangan mereka untuk mendukung Harris pada awal proses penghitungan suara secara elektronik selama lima hari ke depan, menjelang Konvensi Partai Demokrat pada 19-22 Agustus 2024 mendatang di Chicago.
Ia diperkirakan akan mengumumkan kandidat calon wakil presidennya dalam beberapa hari ke depan, sebelum mengikuti serangkaian kampanye ke beberapa negara bagian yang diperebutkan dan harus dimenangkan baik oleh Harris maupun Trump agar bisa meraih kursi kepresidenan.
Sebelum Harris diajukan untuk menjadi kandidat capres Partai Demokrat, para pemilih telah lebih dulu memberikan suara mereka pada pemilihan pendahuluan dan kaukus di masing-masing negara bagian awal tahun ini dan telah memilih kandidat petahana, Joe Biden, untuk kembali maju memperebutkan masa jabatan kedua.
Akan tetapi, ketika Biden, yang berusia 81 tahun, mundur dari pilpres bulan lalu, setelah penampilan debatnya yang buruk melawan Trump pada akhir Juni, dan kemudian mendukung Harris (59 tahun), para loyalis partai segera bersatu mendukung pencapresan Harris. Tidak ada kandidat lain yang cukup kuat untuk menantang Harris untuk menerima tiket pilpres Partai Demokrat.
Harris memperoleh dukungan 99% delegasi yang menandatangani petisi dalam kontes pencapresan Partai Demokrat, kata Komite Nasional Partai Demokrat dalam pernyataannya, sementara tidak ada kandidat lain yang melampaui ambang batas 300 tanda tangan yang diperlukan untuk mengajukan diri sebagai kandidat capres.
“Para delegasi kami mempunyai tanggung jawab – dan kesempatan – yang penting selama beberapa hari ke depan untuk memberikan dukungan bersejarah mereka bagi Wakil Presiden Harris, untuk memastikan namanya lah yang akan muncul di surat suara seluruh negara bagian pada November ini,” kata Jaime Harrison, ketua nasional Partai Demokrat.
“Partai kami menghadapi momen yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dengan proses yang transparan, demokratis dan tertib untuk bersatu mendukung seorang kandidat dengan rekam jejak yang terbukti, yang akan memimpin kita berjuang ke depan,” ujarnya.
Harris akan menjadi perempuan kulit hitam keturunan Asia Selatan pertama yang menjadi calon presiden AS dari salah satu partai utama di Amerika.
Kurang dari 100 hari menjelang pemungutan suara 5 November 2024 nanti, jajak pendapat di seluruh AS dan di negara-negara bagian kunci menunjukkan Harris dan Trump menghadapi persaingan ketat. (rd/jm)/voaindonesia.com. []