Pariwisata Bantaeng Tutup, Ekonomi Daerah Terseok

Pandemi Covid-19 telah melumpukan kegiatan pariwisata di Bantaeng, Sulsel. PAD dan ekonomi warga di sekitar tempat wisata pun terimbas.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng H Subhan. Pandemi Covid-19 telah membuat pariwisata di Bantaeng lumpuh hingga membuat ekonomi daerah terseok. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Sektor pariwisata Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan ditutup selama masa pandemi Covid-19. Akibatnya ekonomi daerah terseok dan berimbas ke minimnya raihan pendapatan asli daerah (PAD).

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, Subhan, Sabtu, 1 Agustus 2020. "Sangat terpukul ekonomi daerah karena pandemi corona ini," katanya saat dikonfirmasi Tagar melalui telepon seluler.

Subhan mencotohkan lesunya geliat pariwisata Pemandian Alam Eremerasa. Lokasi wisata tersebut menjadi salah sumber PAS andalan Kabupaten Bantaeng di sekotor pariwisata. 

Di kondisi normal sebelum pandemi, pemandian tersebut biasanya menghasilkan Rp 15 - 20 juta tiap libur akhir pekan, libur nasional maupun libur perayaan keagamaan. Namun di masa pandemi ini, tempat wisata itu tutup. 

Kami sudah beberapa bulan ini hidup pas-pasan, karena tidak bisa jualan. Biasanya berjualan tiap malam minggu di Pantai Seruni.

Subhan berharap masa wabah corona segera berlalu dan kondisi bisa segera pulih. Agar semua sektor bisa beroperasi kembali seperti sedia kala, termasuk pariwisata.

"Harapannya kami ini cepat dibuka karena kan ini pariwisata, ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah. Tapi mau bagaimana lagi, ini situasi pandemi," ujar dia

Bukan hanya perekonomian daerah, secara khusus pandemi juga berdampak pada kondisi geliat usaha masyarakat. Terlebih bagi mereka yang menggantungkan ekonominya di keramaian di lokasi pariwisata Bantaeng.

Dampak pandemi di antaranya dirasakan oleh Nisa, pedagang barang campuran yang biasa melapak di salah satu sisi Pantai Seruni. Tepatnya di kawasan pasar malam Sentra Cakar yang selalu ramai saat malam minggu.

Baca juga: 

Selama pandemi ia tak lagi bisa berniaga karena Sentra Cakar malam minggu ditiadakan. Tidak boleh ada keramaian, apalagi orang yang berdesak-desakan.

"Kami sudah beberapa bulan ini hidup pas-pasan, karena tidak bisa jualan. Biasanya berjualan tiap malam minggu di Pantai Seruni," tutur dia. 

Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantaeng, dr Andi Ihsan memberi tanggapan seputar kemungkinan dikeluarkannya rekomendasi pembukaan tempat-tempat wisata Bantaeng di masa pandemi.

"Nanti dibicarakan dengan tim gugus, protokol kesehatan sudah kami siapkan, itupun jika Bantaeng sudah masuk dalam kategori zona hijau," katanya. []

Berita terkait
Dua Objek Wisata di Bantaeng Akan Dibuka Kembali
Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng akan membuka kembali dua objek wisata dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
Penjual Bumbu di Bantaeng Raup Untung Saat Idul Adha
Penjual bumbu rempah merasakan untung berlipat di setiap momen hari raya Idul Adha. Keuntungan bisa mencapai jutaan rupiah.
Bantaeng Berpotensi Sumber Bibit Bawang Nasional
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpi, Bantaeng cukup mampu menjadi sumber bibit Bawang secara nasional. Ini alasannya.