Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali terus mempersiapkan sejumlah protokol kesehatan sebelum kembali membuka sektor pariwisata. Apalagi berdasarkan survei, Pulau Bali menjadi destinasi wisata yang sudah ditunggu-tunggu oleh wisatawan mancanegara.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan masa pandemi ini isu kesehatan dan keamanan dari Covid-19 menjadi sangat penting, terutama di sektor pariwisata.
Meskipun kita tidak mau ada wisatawan yang sampai terjangkit Covid-19 di sini. Namun, setidaknya kita harus menyiapkan segala kemungkinan terburuk
"Seperti diketahui, pariwisata adalah sektor kepercayaan yang memang harus dijaga untuk mendatangkan wisatawan terus. Semua harus dijalankan dengan serius dan ketat. Kita tidak boleh lengah sedikit pun," ujar Cok Ace sapaan akrabnya saat rapat Persiapan Protokol Era Baru di Bidang Pariwisata di Ruang Rapat Kantor Gubernur Bali di Denpasar Senin, 29 Juni 2020.
Ia menekankan jika infrastruktur harus terus ditambah dan ditingkatkan seperti fasilitas kesehatan harus ditingkatkan.
"Meskipun kita tidak mau ada wisatawan yang sampai terjangkit Covid-19 di sini. Namun, setidaknya kita harus menyiapkan segala kemungkinan terburuk,” kata dia.
Selain untuk menyiapkan dari segala kemungkinan terburuk, usaha ini juga berguna untuk menjaga kepercayaan wisatawan kepada Bali. Apalagi hasil survei mengatakan jika sekitar 86 persen wisatawan dunia sudah rindu berkunjung ke Bali.
Ia menegaskan jika ada pengusaha yang bermain curang dengan tidak menerapkan protokol era baru harus segera ditindak, jika perlu dilarang beroperasi selama masa ini. Untuk memuluskan rencana ini, Cok Ace meminta agar para asosiasi pariwisata bertanggung jawab terhadap anggotanya.
“Anda menjamin para anggota sudah menerapkan protokol ini. Misal PHRI sudah memastikan jika semua hotel dan restoran sudah menerapkan protokol era baru dan tersertifikasi. Begitu juga dengan asosiasi lainnya,” tuturnya.
Dijelaskannya juga bahwa protokol era baru harus sesuai standar, baik standar WHO, Kementrian Pariwisata dan Kementrian Kesehatan serta Pemerintah Provinsi Bali. Selanjutnya Cok Ace berharap rencana ini sudah bisa segera terlaksana, karena pemerintah sudah berencana membuka pariwisata normal baru pada 9 Juli mendatang.
“Semua pelaku pariwisata seperti hotel, restoran, daya tarik wisata, transportasi dan travel agen sudah harus mengantongi sertifikasi protokol new normal,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa memaparkan tentang tahapan protokol tatanan kehidupan Bali era baru bagi industri pariwisata. Ia menyatakan jika tujuan sertifikasi ini adalah untuk memberikan pengakuan bahwa usaha mempunyai standar.
Selain itu juga untuk memastikan aspek keamanan dan kesehatan yang komprehensif bagi konsumen serta untuk meningkatkan daya saing usaha pariwisata dari aspek produk, pelayanan dan pengelolaan.
"Jika dinilai layak oleh tim verifikator, maka sertifikat bisa diterbitkan dan siap melayani para wisatawan di era normal baru ini," ucapnya. []