Agam - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam memasang sebanyak tiga kamera penjebak (camera trap) untuk memantau pergerakan satwa yang memangsa ternak warga di Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Selain memasang kamera pemantau, kami juga patroli di sekitar lokasi kejadian.
Pemasangan kamera pemantau ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran visual satwa yang diduga memakan ternak kambing milik warga bernama Zulven Henri pada Kamis, 24 September 2020.
"Hasil identifikasi lapangan yang dilakukan tim BKSDA, kami menemukan tanda-tanda keberadaan berupa kotoran yang diduga berasal dari satwa beruang madu (Helarctos Malayanus)," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 September 2020.
Selain itu, anak kerbau milik salah seorang warga bernama Syafri Musa juga diduga diserang satwa liar. Kuat dugaan, luka gigitan pada anak kerbau itu diduga bekas gigitan harimau.
"Selain memasang kamera pemantau, kami juga patroli di sekitar lokasi kejadian untuk memberikan rasa aman bagi warga setempat," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan Tagar, seekor kambing milik warga bernama Zulven Henri, 35 tahun, dilaporkan mati diduga karena diterkam satwa liar, Kamis, 24 September 2020. Peristiwa itu terjadi di Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.
"Saat pagi hari pemilik kambing pergi ke kandang, dia menemukan bercak darah dan kandang dalam kondisi rusak," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra dalam keterangan tertulisnya.
Merasa curiga, kata Ade, pemilik ternak kambing itu menelusuri bercak darah tersebut. Alhasil, dia menemukan kambingnya dalam kondisi mati dengan luka menganga pada bagian bawah leher.
"Bangkai kambing ditemukan sekitar 50 meter dari kandangnya," katanya. []