Panitia Dwi Dasa Warsa PD 'Shock' Lihat Gerombolan Preman

Awalnya, sambung Jackson, pihaknya mengira ada gerombolan preman yang ingin mengganggu acara Haul pendiri.
(Foto: Dok. InisiatifNews)

Jakarta - Panitia pelaksana acara Dwi Dasa Warsa Partai Demokrat yang digelar para Pendiri di Hotel JHL Solitaire, Gading Serpong, mengaku kaget dan bingung ketika sekelompok orang yang menggeruduk acara tersebut.

"Kami panitia kaget dan bingung. Karena kami sama sekali tidak mengerti masalah dan tidak terlibat dalam politik praktis," kata Jackson Fall kepada wartawan Sabtu, 11 September 2021.

Awalnya, sambung Jackson, pihaknya mengira ada gerombolan preman yang ingin mengganggu acara Haul pendiri. Ketika panitia mengkonfirmasi kepada para pendiri yang hadir dalam acara tersebut ternyata gerombolan itu adalah kader Partai Demokrat.

“Maaf pak, apakah benar gerombolan itu kader Partai Demokrat? Arogan dan bar-bar?,” tanya Jack kepada Pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan.


Kami panitia kaget dan bingung. Karena kami sama sekali tidak mengerti masalah dan tidak terlibat dalam politik praktis.


“Ya itulah kalau kader dipimpin oleh pemimpin yang belum siap dan minim etika,” kata Jackson menirukan kalimat Hencky.

Seperti diketahui, ketua panitia acara dwi dasa warsa Partai Demokrat adalah Prof, Dr, Djoko, Wakil Ketua Andrea, Sekjen Jackson Fall dan Bendahara Helin.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Pro Moeldoko Rayakan HUT ke-20 Demokrat, Kubu AHY: Memalukan
Herzaky menjelaskan, upaya tersebut disinyalir sebagai modus mencatut nama senior dan pendiri partai Demokrat.
Partai Demokrat Ikut Merasakan Kesulitan Rakyat
Partai Demokrat menjadikan momenperingtan hari jadi ke-20 sebagai kesempatan dalam membantu rakyat selama situasi pandemi.
20 Tahun Partai Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat
Pelajaran berharga dari pandemi adalah pentingnya membangun kesadaran dan kemampuan kolektif untuk beradaptasi.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia