Jakarta – Harga pangan dunia turun pada bulan Desember setelah empat kenaikan bulanan berturut-turut, tapi melonjak 28% selama tahun 2021 menjadi tingkat rata-rata tertinggi sejak 2011, kata badan pangan PBB, 6 Januari 2022.
Indeks harga makanan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO - Food and Agriculture Organization ), yang melacak harga-harga internasional komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global, mencatat rata-rata 133,7 poin bulan lalu dibandingkan dengan angka revisi, 134,9, untuk bulan November 2021.
Angka sebelum direvisi untuk bulan November adalah 134,4. Untuk tahun 2021 secara keseluruhan, indeks acuan rata-rata 125,7 poin, naik 28,1 persen dari 2020 dan yang tertinggi sejak tahun 2011 yang mencatat 131,9 poin.
Tweet FAO Newsroom @FAOnews (Foto: voaindonesia.com)Indeks bulanan mencatat yang tertinggi dalam 10 tahun, mencerminkan kemunduran dalam hasil panen dan permintaan yang kuat selama setahun terakhir.
Dengan pengecualian produk-produk susu, harga untuk semua kategori dalam indeks harga pangan menurun pada bulan Desember, dengan harga minyak nabati dan gula turun signifikan, kata FAO.
Namun, FAO menyatakan harga pangan yang lebih tinggi juga telah berkontribusi pada lonjakan inflasi yang lebih luas sementara aktivitas ekonomi pulih dari krisis akibat wabah virus corona.
FAO telah memperingatkan bahwa harga pangan yang lebih tinggi di negara-negara yang bergantung pada impor membahayakan populasi miskin (uh/ab).Reuters/voaindonesia.com. []
Kenaikan Harga Pangan Picu Krisis Kelaparan di Seluruh Dunia
Harga Bahan Pangan Global Naik Mencapai Level Tertinggi
Harga Pangan Dunia Melonjak Tajam ke Rekor Harga Tertinggi
Sejarah dan Fakta Hari Pangan Sedunia 16 Oktober
