Sleman - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2020 Sleman pada Desember mendatang akan menerapkan sistem e-voting. Pilkades serentak digelar di 49 desa di Bumi Sembada. Meskipun begitu, penghitungan suara secara manual tetap akan dilakukan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sleman, Budiharjo menuturkan, penghitungan manual dilakukan untuk tahapan penghitungan ulang suara. Sementara penghitungan awal sudah otomatis dilakukan sistem ketika pemilih memberikan suaranya.
"Kalau e-voting ini selesai, petugas teknis lapangan (PTL) membuka aplikasi langsung muncul data perolehan masing-masing calon kemudian dijumlah. Setelah itu tetap masih harus ditransfer ke plano secara manual," ungkapnya saat dikonfirmasi Jumat, 14 Agustus 2020.
Untuk mencegah adanya upaya peretasan oleh pihak tak bertanggung jawab, antara tempat pemungutan suara (TPS) satu dengan yang lainnya tidak saling terkoneksi. Tiap-tiap desa akan melaporkan hasil penghitungannya masing-masing. "Tetap kami upayakan agar tidak ada peretasan seminimal mungkin," jelasnya.
Sempat ditunda selama empat bulan, anggaran Pilkades Sleman sempat membengkak. Hal itu diakibatkan adanya sejumlah perubahan dalam konsep persiapan dan pelaksanaannya.
Jadi ada sektor-sektor yang kita tambah agar pelaksanaan (Pilkades) tidak menimbulkan klaster baru.
Budiharjo menyebut, anggaran awal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa itu sekitar Rp 9,6 miliar. Karena pelaksanaan Pilkades diundur menjadi 20 Desember 2020, maka DPMD mengajukan penambahan anggaran sekitar Rp 4,1 miliar.
"Karena Pilkades dijalankan dengan protokol kesehatan. Jadi ada sektor-sektor yang kita tambah agar pelaksanaan (Pilkades) tidak menimbulkan klaster baru," terangnya.
Baca Juga:
- Jelang Pilkades, BLT Corona Pamekasan Rawan Politis
- Pilkades Desa Bulusuka Jeneponto Diduga Curang
- Botoh Pilkades Rembang Edarkan Uang Palsu
Anggaran tersebut, digunakan untuk pendalaman materi dan latihan praktik e-voting bagi PTL. Selanjutnya rekrutmen cadangan KPPS untuk antisipasi adanya petugas KPPS yang reaktif saat rapid test, pelatihan khusus bagi cadangan KPPS, rapid test untuk petugas cadangan dan pembelian sarung tangan bagi 444.841 pemilih.
"Kami juga ada perubahan PTL yang sebelumnya mereka mahasiswa, kami ubah petugas berasal dari pegawai Disdik Sleman," tandasnya.
Ia menambahkan, sisa anggaran yang ada saat ini, masih banyak yang belum digunakan. "Mayoritas anggaran diperuntukkan bagi dana honor petugas hingga perawatan alat karena Pilkades ditunda," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan, pelaksanaan Pilkades 2020 akan diundur pada Desember mendatang. Dalam Pilkades tahun ini, terdapat 160 calon kepala desa yang tersebar di 49 desa se-Kabupaten Sleman.
Nantinya, terdapat 1.102 TPS yang disiapkan, dengan 1.220 PTL. Untuk total jumlah pemilih yang akan ikut pilkades sebanyak 444.841 jiwa. []