Surabaya - Bank Jatim mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,3 persen selama triwulan III 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) menjadi Rp 40,38 triliun, selama pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 6,46 triliun disalurkan untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) atau bertumbuh 12,24 persen (yoy).
Menurut Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, kredit untuk korporasi mencapai Rp 10,01 triliun, bertumbuh 9,86 persen. "Pandemi membuat masyarakat berwirausaha untuk dapat menjalankan roda perekonomiannya. Hal itu terlihat dari peningkatan pengajuan kredit UMKM ke Bank Jatim," katanya saat jumpa pers secara virtual, Kamis 22 Oktober 2020.
Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,10 triliun.
Busrul menambahkan, komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode September 2020 antara lain return on equity (ROE) sebesar 18,63 persen, net interest margin (NIM) 5,70 persen, dan return on asset (ROA) sebesar 2,57 persen. Laporan kinerja keuangan Triwulan III 2020 ini sebagai keterbukaan informasi Bank Jatim.
"Dari komposisi rasio terlihat bahwa kinerja keuangan Bank Jatim triwulan III 2020 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya," tutur Busrul.
Dari sisi aset, tercatat tumbuh 13,80 persen (yoy) menjadi Rp 82,08 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim yang mencatatkan pertumbuhan 13,99 persen menjadi Rp 69,77 triliun.
Sedangkan biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,25 persen. "Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,10 triliun," ucap Busrul.
Busrul tak memungkiri pandemi Covid-19 menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, termasuk industri perbankan. "Bank Jatim bersyukur dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu BPD yang menerima dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah," tuturnya.
Penyaluran dana PEN tersebut dilakukan dengan 2 (dua) pola yaitu direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, konsumsi, dan korporasi. Busrul menyebutkan, Bank Jatim bersama dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa melakukan langkah konkrit dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan dana bergulir dan dana PEN di beberapa kabupaten/kota seperti Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sumenep, Pamekasan, Blitar, Magetan, Jombang, Trenggalek dan Pacitan.
“Sampai dengan saat ini, Bank Jatim telah menyalurkan dana PEN sebesar Rp 2,57 Triliun kepada 15.215 debitur serta dana bergulir Rp 450,13 miliar kepada 12.385 debitur” ucap Busrul. []
- Baca Juga: Meski Covid-19, Kinerja Keuangan Bank Jatim Kinclong
- Bank Jatim Punya Bos Baru Pasca Setahun Kosong