Pandemi Corona Picu Diskriminasi Anti-China di Australia

Satu dari lima orang China di Australia mengatakan bahwa mereka telah diancam atau diserang secara fisik terkait dengan pandemi virus corona
Antrean warga di sebuah lokasi tes Covid-19 di pantai utara Sydney, Australia, 21 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Menurut sebuah survei baru, satu dari lima orang China di Australia mengatakan bahwa mereka telah diancam atau diserang secara fisik karena asal-usul mereka dalam satu tahun terakhir. Hal ini antara lain terjadi karena virus corona (Covid-19) yang disebut berasal dari China.

Para responden penelitian oleh Lowy Institute yang berbasis di Sydney itu menyalahkan diskriminasi pada virus corona, yang pertama kali terdeteksi di China, dan keretakan politik yang berkembang antara Beijing dan Canberra. Phil Mercer melaporkannya untuk voaindonesia.com.

Laporan situs independen, worldometer, menunjukkan sampai tanggal 4 Maret 2021 jumlah virus corona di Australia mencapai 29.007 dengan 909 kematian.

keturunan asiaWarga keturunan Asia di Australia lebih merasa khawatir dengan virus corona dibandingkan masyarakat lain pada umumnya. (Foto: abc.net.au/Indonesian -Reuters: Loren Elliott)

Sebuah survei oleh Lowy Institute menunjukkan bahwa sebagian besar komunitas China percaya Australia adalah tempat yang baik untuk hidup, dan sebagian besar merasa menjadi bagian dari negara itu. Namun, 18% responden mengatakan mereka telah diintimidasi atau diserang secara fisik karena pandemi dan meningkatnya ketegangan diplomatik. Sekitar sepertiganya mengatakan bahwa mereka telah dianiaya secara verbal dalam setahun terakhir.

“Orang-orang memang menunjukkan bahwa Covid-19 dan hubungan Australia-China adalah dua faktor teratas yang memengaruhi pengalaman diskriminasi mereka,” kata Jennifer Hsu, peneliti di Program Opini Publik dan Kebijakan Luar Negeri di Lowy Institute, belum lama ini.

Hsu mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa meskipun ada sikap tidak menyenangkan, banyak orang Tionghoa Australia merasa puas dengan kehidupan mereka di Australia.

“Orang-orang memiliki rasa memiliki di sini meskipun ada diskriminasi yang diekspresikan dan mereka merasakan keterikatan dengan Australia. Itu menunjukkan kekuatan masyarakat Australia dan multikulturalisme di Australia,” jelasnya.

Tahun lalu, China memperingatkan adanya lonjakan rasisme di Australia yang dipicu oleh virus corona. Seruan Canberra untuk menyelidiki asal-usul virus itu ditafsirkan di Beijing sebagai kritik atas penanganan krisis itu.

warga keturunan asiaWarga keturunan Asia di Australia umumnya berusia lebih muda dan tinggal di wilayah perkotaan. (Foto: abc.net.au/Indonesia - AP: Asanka Brendon Ratnayake)

Ketegangan juga telah memanas karena tuduhan campur tangan China dalam politik domestik Australia dan spionase dunia maya. Ketidaksepakatan mengenai kebijakan geo-politik yang lebih luas juga telah menjadi sumber antagonisme, termasuk klaim teritorial Beijing yang kontroversial di Laut China Selatan, hak asasi manusia, dan demokrasi di Hong Kong yang rapuh.

China adalah mitra dagang terbesar Australia, tetapi ketika hubungan bilateral memburuk, pihak berwenang di Beijing telah memberlakukan berbagai sanksi ekonomi dan pembatasan pada berbagai barang Australia, termasuk barli atau padi-padian, batu bara, dan anggur.

Imigrasi orang dari China ke Australia dimulai pada tahun 1800-an. Lebih dari 1,2 juta orang keturunan Tionghoa saat ini tinggal di Australia. Separuh dari jumlah itu bermigrasi dari China, dan sepuluh persen lahir di Australia (lt/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Australia Jadi Sasaran Serangan Diplomat China di Twitter
Diplomat China gencar menyerang Australia lewat Twitter yang merupakan bagian dari ketegangan atas usul Australia selidiki asal pandemi
Sebagian Warga Asal China di Australia Pilih ke Desa
Selain memilih kota-kota besar sebagai tujuan migran warga China ke Australia sebagian justru ada yang memilih kawasan yang sepi di pedesaan
China Imbau Warganya Tidak Kuliah di Australia
Pemerintah China memperingatkan warganya untuk mempertimbangkan risiko belajar di Australia selama pandemi Covid-19.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.