China Imbau Warganya Tidak Kuliah di Australia

Pemerintah China memperingatkan warganya untuk mempertimbangkan risiko belajar di Australia selama pandemi Covid-19.
Kementerian Pendidikan Tiongkok telah memperingatkan warganya agar tidak belajar di Australia selama pandemi Covid-19. (Foto: Getty Images|BBC News).

China memperingatkan warganya untuk mempertimbangkan risiko belajar di Australia selama pandemi Covid-19

Jakarta - Pemerintah China memperingatkan warganya untuk mempertimbangkan risiko belajar di Australia selama pandemi Covid-19. Hal ini karena akan memperparah pertikaian politik antara kedua negara.

Kementerian Pendidikan Tiongkok pada hari Selasa, 9 Juni 2020 memberikan konsultasi kepada para siswa sebelum memutuskan untuk menempuh pendidikan di universitas Australia. Perkuliah di Negeri Kangguru itu dibuka kembali pada bulan Juli.

Baca Juga: Presiden China Dukung Penyelidikan WHO Soal Corona

Kementerian itu mengutip ancaman Covid-19 dan diskriminasi terhadap orang Asia sebagai risiko yang mungkin terjadi. Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa siswa harus "berhati-hati" ketika memilih untuk pergi atau kembali ke Australia.

Menurut Kementerian Pendidian China, penyebaran wabah Covid-19 secara global belum dikontrol secara efektif, dan ada risiko penyebaran saat erjalanan internasional dan ketika kampus terbuka. "Selama epidemi, ada beberapa insiden diskriminatif terhadap orang Asia di Australia," kata kementerian dalam pernyataannya.

Pekan lalu, agen pemerintah China lainnya mengeluarkan nasihat perjalanan untuk warganya. Agen itu memperingatkan peningkatan signifikan dalam serangan rasis terhadap orang-orang China dan Asia di Australia.

Sementara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengingatkan wisatawannya untuk meningkatkan kesadaran keselamatan mereka dan tidak bepergian ke Australia.

Kuliah di AustraliaaPara mahasiswa dari China memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Australia. (Foto: Getty Images|BBC News).

Peringatan ini ini menandai peningkatan terbaru dalam ketegangan antara Tiongkok dan Australia. Kedua negara telah terlibat dalam beberapa perselisihan diplomatik selama pandemi Covid-19.

Hubungan antara kedua negara semakin tegang sejak Australia menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul virus corona yang pertama kali terdeteksi di Tiongkok akhir tahun lalu.

Ada laporan pelecehan dan serangan rasis terhadap orang-orang dari negara-negara Asia di Australia sejak pandemi dimulai. Pada bulan April, seorang wanita dituduh melakukan serangan rasis terhadap dua mahasiswa dari Universitas Melbourne.

Tetapi Menteri Pariwisata Australia, Simon Birmingham mengatakan pernyataan Tiongkok tentang bahaya bagi wisatawan sebenarnya tidak memiliki dasar. "Australia adalah masyarakat multikultural dan migran paling sukses di dunia," tuturnya.

Menteri Pendidikan Australia, Dan Tehan mengatakan Australia menjadi tujuan populer bagi siswa internasional. Ia mengklaim negaranyamerupakan masyarakat multikultural yang sukses yang menyambut siswa internasional dan menyediakan pendidikan kelas dunia.

"Keberhasilan kami dalam meratakan kurva virus Covid-19 berarti kami adalah salah satu negara teraman di dunia bagi siswa internasional yang akan kuliah di Australia," ucap Tehan.

Simak Pula: Ilmuwan Australia: Virus Corona Ada di Air Limbah

Universitas-universitas di Australia telah menghadapi kesulitan keuangan selama pandemi. Hal ini lantaran penutupan perbatasan telah menghalangi siswa internasional untuk mendaftar. []

Berita terkait
Australia Uji Coba Vaksin Covid-19 kepada Hewan
Para ilmuwan di Negeri Kangguru tersebut melakukan uji coba vaksin Covid-19 kepada hewan. Kabar itu tentu menggembirakan di tengah wabah corona.
Covid-19 Arab Saudi Jumlah Kasus Lompati China
Pandemi Covid-19 terus membara dengan pertambahan kasus di semua negara, malam ini jumlah kasus di Arab Saudi melampaui jumlah kasus di China
Ada Covid-19 Lagi, China Lockdown Satu Kota Baru
China ternyata belum benar-benar terbebas dari pandemi virus corona Covid-19, dengan masih ditemukannya kasus baru.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan